Ketika saya membuka kompasiana hari ini (9/10) saya langsung melihat ke HL, penasaran apa kompasiana masih akan menampilkan HL yang bermutu ataukah menampilkan berita “sisa” media lain, maksud nya sebuah berita yang sudah ditayangkan beberapa media lokal termasuk luar negeri berhari-hari yang lalu dan baru dijadikan HL bagi kompasiana. Dan seperti dugaan saya, sebuah HL hari ini benar-benar patut dipertanyakan. Sebuah tulisan yang berjudul Akhirnya, Ada petinju berani Ngaku Gay oleh IG.
Saya pun mencoba membaca artikel tersebut, mungkin akan ada hal menarik lain yang akan saya dapatkan yang tidak saya dapat dari media lokal lain termasuk di Kompas.com. Namun ketika membaca dari awal hingga akhir, malah berita “datar” saja yang saya dapat bahkan membingungkan. Ketika di awal tulisan, si penulis menampilkan isi tentang Orlandi Cruz yang mengaku gay, dan ketika masuk ke pertengahan tulisan hingga selesai, malah tokoh lain yang diceritakan yang sama sekali tidak memiliki kaitannya dengan judul artikel, yaitu dengan kemunculan tokoh Emile Griffith
“Orlando Cruz boleh bangga disebut petinju gay pertama yang coming out dan aktif berlaga di arena. Pendahulunya, Emile Griffith, kampiun berkulit hitam tahun 50 dan 60-an asal Amerika, baru berani ‘buka kartu’ 40 tahun setelah ‘pensiun’ dari ring. Kisah kehidupan Griffith sudah diangkat ke layar lebar bertajuk The Ring of Fire. Adegan ‘andalan’ film ini ketika Griffith tengah bertarung melawan rivalnya, Benny Paret asal Kuba pada 1962”
Dan artikel tersebut ditutup dengan tulisan
“Sayang, seperti petinju legendaris Muhammad Ali yang bergelut dengan penyakit Parkinson, Griffith sekarang menderita demensia.”
Disitulah letak kebingungan saya, sebenarnya yang mau diangkat diartikel tersebut adalah Orlando Cruz petinju pertama yang gay, Lalu dibantah dengan mengatakan Emile Griffith yang juga sudah coming out duluan; tapi setelah 40 tahun pensiun dari ring, lalu menampilkan video kematian Paret (saya tidak tau apa hubungannya dengan kisah gay Orlando Cruz), lalu ditutup dengan penyakit Muhammad Ali dan Griffith, ataukah Emile Griffith, Paret, dan penyakit Muhammad Ali serta Griffith hanyalah “bumbu” artikel, atau mungkin kompasianer lain punya pandangan sendiri?
Cuma yang saya sayangkan, bila artikel tersebut sudah tidak memilki ikatan berita satu dengan yang lain, sudah dibicarakan media lokal dan luar negeri sebelumnya, kenapa bisa dijadikan HL oleh admin di kompasiana? Ataukah admin kompasiana senang menjadikan HL sebuah berita yang sudah dibahas media lain termasuk Kompas.com?
Kiranya Admin lebih percaya diri dalam mengangkat sebuah artikel ke HL, karena jutaan mata akan melihat HL kompasiana yang bisa menunjukan bahwa berbobot tidaknya kompasiana dalam mengangkat sebuah berita HL. Mohon maaf bila ada kata yang salah.
Salam,