Mohon tunggu...
Elda Febriantie
Elda Febriantie Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis amatir

Don't give up just because it failed at the first opportunity. Something precious you will not have it easily.Keep trying!

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Penikmat Senja, Katanya

3 November 2019   07:27 Diperbarui: 3 November 2019   07:27 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Manusia sebagai makhluk sosial, didalam kehidupan sehari-hari pasti selalu melakukan interaksi dengan orang ataupun kelompok sosial yang lain. Mulai dari lingkup yang sederhana seperti keluarga,teman sepermainan hingga keanggotaan di suatu perkumpulan resmi atau non resmi di masyarakat.Bergabungnya individu dalam suatu kelompok sosial merupakan keinginan dari dalam diri individu tersebut atau bahkan bisa terjadi secara kebetulan.

Fenomena yang sedang terjadi akhir akhir ini adalah maraknya berseliweran di linimasa media sosial tentang senja ,secangkir kopi,dan semesta. Tidak lupa dengan caption puitis yang menyertainya. Seakan semua itu telah menjadi tren. Sudah bisa dipastikan bahwa di playlist lagu mereka ada nama Fiersa Besari,Payung Teduh hingga Banda Neira. Dan secara tidak langsung mereka melabeli diri mereka dengan istilah "Anak Indie".

Banyak penikmat musik Indie yang mengasosiasikan liriknya dengan hal-hal yang sendu, seperti senja, kopi dan semesta. Waktu terbaik untuk menyendiri, merenung dan meratapi kehidupan. Karena mendengarkan lagu Indie memang cocok di senja hari, atau lagi di perjalanan setelah lelah beraktivitas seharian.

Dari berbagai macam jenis musik yang ada, saat ini tak sedikit pula orang menyukai musik indie. Musik yang dulunya tidak begitu diminati ini ,kini menjadi musik tren yang banyak disukai generasi muda dibanding dengan musik lain.Hal ini pun bisa menjadi salah satu faktor pendukung naik daunnya penyanyi atau band indie itu.

Sebenarnya istilah Indie muncul dari adanya gerakan mandiri musisi yang berkarya melalui jalur independen atau non-label. Mulai dari rekaman sampai distribusi karya dilakukan sendiri oleh para musisi tanpa melibatkan label. 'Kebebasan' dalam berkarya yang dimiliki oleh musisi Indie dituangkan lewat lagu mereka dengan lirik lagu yang lebih mudah diterima dan meresap ke telinga para pendengarnya. Itulah kenapa, karya para musisi Indie ini juga gak kalah keren dari musisi label.

Ada beragam solusi yang bisa membangkitkan musik Indonesia dari keterpurukan. Salah satunya, memperluas pasar musik indie dengan membentuk komunitas-komunitas pecinta musik yang apresiatif dengan sebuah karya.

Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat musik Bens Leo. Menurut dia, perkembangan komunitas musik indie di Indonesia menjamur dengan luas. Bahkan, karena tumbuh dengan baik, banyak musisi yang akhirnya berpindah jalur ke musik indie.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas musik indie merupakan suatu gambaran nyata tentang penolakan terhadap budaya pop yang ada di masyarakat secara luas, terutama dalam hal musik. Komunitas musik indie melakukan penolakan terhadap penyeragaman yang dilakukan oleh budaya pop di masyarakat. Dengan ide dan gagasan Do It Yourself (Kemandirian) tersebut, hal inilah yang membuat komunitas musik indie berbeda dengan masyarakat secara luas, terutama pemahaman dan pergerakan dalam hal bermusik.

Walaupun sebagian dari remaja-remaja komunitas musik indie ada yang memanfaatkan hal ini sebagai batu loncatan dan bisa mengikuti festival-festival musik yang diadakan oleh perusahaan besar. Namun sebagian besar dari remaja-remaja komunitas musik indie mempunyai idealisme yang lebih mengutamakan kenyamanan, kepuasan dan kualitas dalam bermusik diatas mementingkan keuntungan materi semata. Kreativitas yang bebas dari kungkungan yang tidak bisa didapat di major label (mainstream/budaya pop).

Komunitas "anak indie" ini bisa dikatakan sebagai kelompok sosial informal karena di dalam komunitas tersebut tidak ada struktur tertentu atau pasti. Kelompok ini terbentuk karena adanya pertemuan-pertemuan yang disengaja maupun tidak saat menghadiri festival/konser dari band-band indie. Mereka tidak hanya saling berinteraksi saat hadir di konser/festival, mereka pun di media sosial mereka saling berinteraksi pula. Namun saat ini kata indie bergeser makna menjadi suatu gaya hidup. Padahal makna awal dari indie sendiri sangat jauh berbeda dengan yang di identikkan saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun