Mohon tunggu...
Elka Ratiyana
Elka Ratiyana Mohon Tunggu... -

workholic and happy always

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

What Is It Inside Human?

19 Desember 2014   12:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:58 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

WHAT IS IT INSIDE A HUMAN?

Pertanyaan berawal dari efektifitas konseling. Efektifitas konseling terhadap manusia tergantung pada sejauh mana pengertian dan pemahaman kita mengenai manusia. Manusia, laki laki lebih dari sekedar tubuh dan organ-organnya, lebih dari pekerjaan atau jabatannya. Wanita lebih dari seorang ibu, dan daya tariknya.

Sebuah film prekuel dari Psycho, mengisahkan seorang anak laki-laki pembunuh berantai yang hebat. Tak ada rasa bersalah dari setiap nyawa yang melayang di tangannya. Sebagian orang mengatakan itu tidak mungkin. Didiagnosa menderita blackout (kehilangan kesadaran). Film thriller tahun 1970 an dibuat prekuelnya di tahun 2013 dengan judul Bates Motel. Kehidupan sebelum si anak menjadi pembunuh berantai, dimana ia masih tinggal dengan ibu dan kakak laki lakinya.

Seorang konselor mencoba menguraikan sebab perilaku aneh pada anak laki-laki tersebut. Dan menemukan bahwa sang ibu memiliki pengaruh kuat terhadap jiwa dan emosinal sang putra. Setiap sesi konseling pertanyaan yang diajukan kepada sang anak dijawab oleh sang ibu. Konselor menutup kesimpulannnya pada sang ibu yang tidak memberi kebebasan pada sang anak yang sudah beranjak dewasa.

Blackout yang diderita seseorang membuatnya tidak sadar ketika melakukan sesuatu yang bukan dirinya. Mengubah perilaku dan kepribadiannya sekejap menjadi orang lain dan lupa setelah ia kembali menjadi dirinya. Namun ingatan itu kembali disaat saat tertentu. Namun di akhir kisah ini yang sulit diprediksi ketika sang anak membunuh sang ibu, dan mengawetkan jasadnya dalam sebuah patung. Dan setiap hari mengajaknya bicara seakan ibunya masih hidup. Film ini menandakan ada hal lain dalam diri manusia, melebihi dari sifat dan karakter yang ditunjukkanya dalam level sadar. Ada suatu ruang dalam jiwa yang hanya muncul dalam ketidaksadaran.

Sigmund Freud dalam teori analisisnya telah mengurai seorang manusia terbalut kemewahan namun menyembunyikan sikap munafik dan tidak jujur dalam diri manusia. Ia menemukan “kedalam” sifat manusia yang terlingkup dalam alam ketidaksadaran yang besar, luas, dan kuat. Teori ini diserang kecaman keras dan kritik pedas dari sejumlah psikiater dan konselor.

Namun Freud terlahir dimasa ketika psikoanalisis memangg dibutuhkan. Dimasa-masa perang, dimana semua orang menunjukkan sisi primitive dan kebiadaban. Freud adalah seorang analis yang jenius. Ia menemukan sistem untuk menganalisis kepribadian manusia yakni psikoanalisis.

Dan berhubungan dengan kisah Psycho diatas, masalah si anak (Norma Bates) yang menerima kekerasan emosional dari sang ibu dan menderita Blackout, dapat disembuhkan dengan proses konseling model Freud buat. Dengan tahapan yakni ;

1)Verbal asosiasi, dikenal asosiasi bebas. Selama periode pengakuan ini, analis hanya mendegar hingga tahap selanjutnya.

2)Represi, suatu saat dalam cerita konseli, ia menemukan titik krusial yang membuat ia dalam keragu-raguan. Bertindak melupakan sesuatu, atau menunjukkan rasa malu yang jelas. Penutupan semacam itu mengindikasikan keterpecahan (disunity). Kurang siapnya sumber ketidaksadaran untuk mengalir ke kesadaran dan bermuara ke kenyataan.

3)Tugas analis untuk mnganalisis konflik ini. Ini bertujuan membawa konflik ketidaksadaran menjadi jelas. Jika permasalahan menjadi serius, analis berfungsi  untuk menyembuhkannnya melalui katarsis psikologis yang disebut abreaksi.

4)Finishing. Penguraian kekusutan pada mental pasien, dari kompleks denga demikian membangun kesatuan fungsional pikiran pasien.

Proses utama psikoanalisis ini adalah pengangkatan konflik dari kegelapan ketidak sadaran  menuju daerah kesadaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun