Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2022 telah kembali melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Dengan mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan Rekognisi MBKM-Purpesnas Kemendibudristek". Â Peserta KKN UPI 2022 ini diikuti oleh 7.089 mahasiswa yang terdiri dari 5.607 Mahasiswa KKN Reguler dan 1.475 Orang KKN Rekognisi. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Ini dilaksanakan pada 11 Juli 2022 -- 10 Agustus 2022.Â
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada kelompok 39 di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan, Fahry Ahmad, S.Par., M.M.Par. ini melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema " Desa Tanggap Budaya". Dengan tema tersebut, kelompok 39 ingin meningkatkan budaya gotong royong masyarkat melalui program kerja yang dibuat.S
Sekolah Lingkungan merupakan salah satu program kerja yang dilaksanakan pada kegiatan KKN kali ini. Program ini memiliki kegiatan berupa pendidikan nonformal yang berbasis lingkungan. Dalam pelaksanaannya, Sekolah Lingkungan memiliki beberapa rangkaian kegiatan dengan pembahasan yang berbeda pada setiap pertemuannya.
Pada hari Sabtu tepatnya tanggal 30 Juli 2022, Kelompok 39 melaksanakan Sekolah Lingkungan yang dilaksakan di  RT 04 RW 04 Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung dalam pertemuan kali ini dimulai pada pukul 10.00 WIB, pengajar memberikan materi seputar Pengenalan jenis-jenis pencemaran lingkungan beserta cara mengatasinya dalam kehidupan sehari-hari. Karena peserta atau siswa masih tergolong anak-anak, maka pengajar terlebih dahulu menjelaskan dasar-dasar mengenai apa itu pencemaran agar seterusnya siswa memiliki gambaran mengenai materi yang akan dijelaskan.
Setelah dilakukan pengenalan mengenai apa itu pencemaran, pengajar kemudian menjelaskan tentang jenis-jenis pencemaran, penyebab, contoh dari pencemaran yang terjadi di sekitar hingga solusi dari masalah pencemaran. Siswa diajarkan terkait hidup 3R (reduce, recycle, reuse) yang merupakan sebuah gaya hidup sehat sebagai upaya mengurangi pencemaran lingkungan khususnya pencemaran akibat sampah.
Untuk mengantisipasi munculnya rasa jenuh pada siswa, pengajar mengambil inisiatif untuk melakukan ice breaking berupa setiap siswa menampilkan bakat didepan, selain untuk menghilangkan rasa jenuh, permainan ini juga bertujuan untuk melatih kemampuan dan keberanian siswa agar dapat berbicara di depan teman-teman yang lainnya. Pematerian dilanjut dengan metode belajar sambil bermain siswa diarahkan untuk membuat ecobrick sebagai salah satu cara dalam mengdaur ulang sampah plastik yang ada di sekitar siswa, siswa dibagi menjadi 2 kelompok kemudian diarahkan untuk mengisi botol dengan sampah plastik.
Hal inilah yang menjadi daya tarik tersendiri dalam pelaksanaan program Sekolah Lingkungan, karena di sana siswa dan pengajar dapat langsung mengimplementasikan apa yang menjadi bahan pematerian di pertemuan tersebut. Sekolah Lingkungan kemudian ditutup dengan pembagian camilan kepada siswa sebagai bentuk apresiasi atau reward karena siswa telah mengikuti pematerian dengan semangat dan antusias. Dengan dilaksanakannya pertemuan Sekolah Lingkungan ini, diharapkan anak-anak RT 04 RW 04 Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung  jenis-jenis pencemaran lingkungan beserta cara mengatasinya dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H