Siapa sangkal kalau hewan mamalia satu ini memang sangat lucu. Tindak-tanduknya pun begitu menggemaskan. Meski begitu jarang orang-orang memilihnya sebagai binatang kesayangan dengan beragam alasan. Bahkan masih jarang juga orang menjadikan kelinci sebagai ladang penghasilan (peternakan) yang pada umumnya mereka masih memilih kambing, sapi, dan kerbau untuk diternakkan.Â
Padahal jika kita pelajari cara beternak kelinci dengan baik maka akan mendapatkan berbagai banyak keuntungan selain rasa senang secara batin tetapi juga secara dhohir yaitu berupa materiil.
Bagi pemula yang memulai memelihara kelinci pasti  merasa sangat senang dan bahagia sekali apabila memiliki kelinci yang sangat lucu dan menggemaskan, apalagi jika sampai beranak banyak.Â
Untuk pemeliharaan kelinci tergolong mudah kok cukup perhatikan pola makan dan lingkungan, namun bagi  pemula tidak boleh menyepelekannya ya tetap ada saatnya kelinci memerlukan perawatan khusus dari kita terutama saat hamil dan pasca melahirkan.
Baiklah saya akan berbagi tips dan pengalaman mengenai pemeliharaan Kelinci, baik saat kehamilan dan pasca melahirkan.
Saat Kehamilan
Kelinci merupakan salah satu hewan yang tergolong produktif. Mengapa? Karena bisa melahirkan minimal 5-10 anak, dan dalam jangka 1 tahun induk kelinci bisa melahirkan 4-6 kali produk. Bisa kebayangkan berapa nanti anakan yang akan didapat tiap tahunnya?
Mengenai proses saat kehamilan ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
1. Perkawinan
Jika perkawinan berhasil antara kelinci jantan dan betina mulai satu minggu pasca perkawinan tersebut kelinci akan mulai ada sedikit perubahan yaitu nafsu makannya bertambah, dan sikapnya yang cenderung agresif.
Jika didekati, kelinci lain (jantan) dia tidak mau dan menghindar untuk dikawini lagi karena di dalam perutnya sudah mulai ada janin yang berkembang.