Mohon tunggu...
Elantika Puspawati
Elantika Puspawati Mohon Tunggu... -

Menulis adalah alur terindah dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi Air

15 Juni 2013   11:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:59 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja bukan akhir pelabuhan

Diam bukan ujung penerimaan

Kala lambaian kerendahan menyapa pupil mata

Hanya kerutan kening menjawab,

Lusuh keringat beradu keraguan cinta

Antara harapan dan kemampuan

Namun semua itu menyatu

Membuih dalam kemenangan mutlak

Mengibaskan sayap-sayapnya

Menyapa dan menyapu kesengsaraan jiwa,

Merubah gumpalan awan hitam,

Menjadi pelangi dan

Cakrawala biru menguntai baris-baris surga..

https://twitter.com/Elantika_Puspa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun