Mohon tunggu...
Elantika Puspawati
Elantika Puspawati Mohon Tunggu... -

Menulis adalah alur terindah dalam hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mata Kaca

16 Juni 2013   14:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:56 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pulang, pulang,

Di depan pintu ibu mengerang

Airnya menetes,

Jatuh, jatuh di ketajaman, perang

Aku diam,

Berlalu, lalu dalam

Aku tahu, tahu tanpa Ibu bilang

Sayatan luka yang tak perlu dibilang

Bukannya hati batu, hitam

Tapi menahan mutiara mata berlinang,

Senyum, aku senyum,

Diam, aku diam,

Agar kau tak semakin dalam,

Dia, biarkan dia,

Takdir Tuhan berjalan,

Melumpuhkannya di jalan,

Agar kita sadar Kuasa Tuhan.

https://twitter.com/Elantika_Puspa

www.elantikapuspa19.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun