Mohon tunggu...
Ela Nurlaela Komarasari
Ela Nurlaela Komarasari Mohon Tunggu... -

Mantan Fungsionaris sebuah parpol Islam, mantan Reporter media lokal, sekarang PNS di sebuah Instansi Pemerintah dan sedang berjuang untuk mengejar study S3.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keajaiban Doa Seorang Isteri

22 Mei 2014   19:26 Diperbarui: 14 Juni 2017   06:54 21421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dulusaya pernah mendengarcerita tentang seorang Karyawati Bank Swasta yang memilih resign dari tempat kerjanya hanya untukmenjadiIbu Rumah Tangga sejati.Padahal saat itu ia sedang berada di puncak karier.Setelah berhenti bekerja,ia benar-benar full mengurus Rumah Tangga.Perhatiannya benar-benar terfokus untuk suami dan anak-anaknya.Hebatnya lagi, di sela-sela kesibukannyamengurus pekerjaan domestik, ia selalu menyempatkan waktu untuk shalat dhuha, dilanjutkan dengan tadarus Al- Qur’an serta mendo’akan keselamatan dan keberkahan bagi suami dan anak-anaknya.Bibirnya juga tak pernah berhentibertasbih dan bershalawat.Secara lahiriah, suaminya juga memang seorang yang shaleh, smartdan mempunyai dedikasi serta loyalitas yang tinggi terhadap pekerjaan sehingga kariernya cepat melesat jauh.Demikian juga dengan anak-anaknya,mereka tumbuh menjadi anak-anak yang shaleh dan shalehah serta berprestasi dalam berbagai bidang.

Saat mendengar cerita tersebut,jujur saya sempat tak percaya, mungkinkah ada seorang Isteri yang terus mendo’akan suami dan anak-anaknya sejak mereka berangkat dari rumah sampaipulang kembali ke rumah ? Apalagi sampai mengorbankankariernya hanya untuk menjadi seorang ‘pendo’a’.Rasanya itu suatu hal yang mustahil sekali.

Namun saat ini, saya mulai mempercayainya karena saya sendirimengalaminya.Awalnya saya tidak pernah menyadari hal itu sampaisuatu ketika,selepas shalat Jum’at,suami saya pergi tergesa-gesa bersama temannya. Saat itu ia pergi untuk mengurus suatu keperluan yang sangat mendesak dan harus sampai ke tempat tujuan tidak lebih dari 1 jam.Sedangkan jarak yang harus ditempuh lumayan jauh sehingga otomatis harus memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi.Melihat kondisi seperti itu, firasat saya sungguh tak enak. Apalagi melihat ekspresi wajah suami yang sangat tegang sebelum berangkat, saya benar-benar cemas dan berkali-kali mengingatkan agar ia tetap tenang meskipun dikejar waktu.

Sesaat setelah suami berangkat, saya langsung mengambil air wudhu dan menunaikan Shalat Dzuhur dilanjut dengan berdzikir mendo’akan keselamatan suami.Sekitar 1 jam lamanya saya berdo’adan menenangkan diri.Setelah agak tenang dan memperkirakan suami sudah sampai ke tempat tujuan,saya mencoba menghubunginya tapi ternyata Handphone nya tidak aktif ! kecemasan sayapun semakin menjadi-jadi, seluruh badan rasanya lemas lunglai seketika.Berbagai bayangan burukpunlangsung terlintas dalam pikiran saya. Apalagi sampai menjelang Maghrib, suami tetap tidak bisa dihubungi.

Selepas Maghrib, barulah saya mendapat kabarbahwa suami memang mengalamikecelakaan dalam perjalanan menuju ke sana tapi kondisinya baik-baik saja.Walaupun demikian,saya tidak langsung percaya karena sampai menjelang Isya, ia belum pulang ke rumah . Sayatakut dibohongi seolah-olah kondisinya dikatakan baik padahal luka parah.Namun ternyata ia memang hanya luka lecet-lecet saja karena sempat melompat sesaat sebelum kejadian.Sedangkan temannya mengalami patah tulang di bagian kaki dan luka parah di beberapa bagian tubuhnya. Subhanallah,saya benar-benar bersyukur sekali suami masih sempat diselamatkan oleh Allah SWT.Sejak saat itu sayapun semakin rajin berdo’a. Jika dulu saya hanya berdo’a rutin setiap selesai shalat fardlu saja, sekarang kapanpun dan dimanapun berada(terutama dalam shalat malam) saya selalu berdo’a untuk keselamatan dan keberkahan keluarga.

Beberapa waktu lalu,Suami pun sempatberurusan dengan Polisi sampai kendaraannya ditahan.Ia menelepon saya di rumah dan menyuruh saya untuk segera berdo’a.Alhamduillah urusannya bisa selesai saat itu juga dan suami bisa pulang ke rumah dalam keadaan selamat.Demikianjuga saat ada suatu keperluan yang mengharuskan suamipergi keluar kota sampai berhari-harilamanya, ia mendadak pulangjam 03 .00 WIB karena terusteringat anak-isteri.Padahal jadwal pulangnyahanya tinggal menuunggu beberapajam lagi saja. Saat itu saya dan anak-anak memang sedang sakit dan saya terus berdo’a supaya suami cepat pulang karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara di sini kami tinggal jauh dari sanak saudara. Ternyata Allah SWT mengabulkan do’a saya sehingga suami saya tergerak hatinya untuk segera pulang sebelum waktu yang ditentukan.

Masih banyak lagi keajaiban-keajaiban yang saya alami ketika mendo’akan suami.Termasuk ketika mendo’akan anak-anak juga. Contoh yang terbaru beberapa minggu lalu, teman-teman sekelas puteri bungsu sayamengalami kecelakaan jatuh dari atas mobil bak terbuka yang sedang melaju. Saat itu pintu baknya mendadak terbukasehingga anak-anak yang ada di atas langsung berjatuhan dari atas mobil ke jalan. Hanya puteri saya yang selamat karena dia berpegangan erat padabesi penyangga di belakang supir.Alhamdulillah, saya sangatbersyukursekali.Setiap pagi saya memang selalu meniup ubun-ubunnya dengan banyak do’a dan Alhamdulillah dia banyak diberi pertolongan oleh Allah SWT.

Terkabulnya banyak do’a memang bukan indikator sebuah kesaktian/kehebatan seseorang.Ada3macam respon dari Allah SWT atas do’a yang dipanjatkan oleh seseorang ataupun suatu kelompok :

1.Langsungdikabulkan

2.Ditunda terlebih dahulu

3.Ditolak atau diganti dengan yang lebih baik

Dari 3 kriteria tersebutwalaupun berbeda-beda namun pada intinya semua adalah jawaban yang terbaik menurut Allah SWT.Tidak semua do’ayang dikabulkan mempunyai arti bahwa Allah SWT menurutisemua keinginan kita, karena do’a yang dikabulkan sekalipunterkadang merupakan suatu ujian bagi kita. Demikian juga bila do’a kita tidak dikabulkan,bukan berarti Allah SWT tidak menyayangi kita atau tidak peduli dan berlaku tidak adil pada kita karena kalau dikabulkan mungkin tidak baik bagi kita. Sesungguhnya Allah SWTmaha tahu semua yang terbaik bagi umatNYA.

Terkabulnya do’a seorang Isteri , saya yakini untuk memotivasi supaya lebih rajin lagi mendo’akan semua yang terbaik untuk keluarga. Sama sekali bukan untuk menumbuhkan rasa sombong ataupun riya’ dalam beribadah kepada Allah SWT.Sayapun semakin meyakini sepenuh hati bahwa saya menjalani kehidupan di dunia ini memang TIDAK PERNAH BISA LEPAS DARI DO’A BAHKAN SANGATKETERGANTUNGAN PADA DO’A karena saya sangat yakin akan KEKUATAN SEBUAH DO’A. Hanya orang sombong yang tidak pernah berdo’a mohon pertolongan kepada Tuhannya. KESULTAN SEBESAR APAPUN INSYA ALLAH AKAN BISA DISELESAIKAN DENGAN BANYAK BERDO’A KEPADA ALLAH SWT.Karena Allah SWT telah berjanji, siapapun yang berdoa’a kepadaNYA maka akan dikabukan. SesungghnyaSHALAT, SYUKUR dan SABAR adalah KUNCI SUKSES HIDUP YANG UTAMA. Besar harapan saya semoga tulisan ini bisa menginspirasi banyak orang.

Jika apa yang saya sampaikan ini benar, maka sesungguhnya kebenaran ini datangnya dari Allah SWT semata.Sebaliknyajika apa yang saya sampaikan ini salah, maka kesalahan ini murni datangnya dari saya sebagai manusia biasa. Wallahu a’lam bisshawwab…

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun