FMEA dan diagram fishbone adalah dua metode yang sering digunakan untuk mengidentifikasi risiko. FMEA (Failure Mode and Effects Analysis) adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan dan efeknya pada suatu sistem. Diagram fishbone adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab suatu masalah.
FMEA
FMEA terdiri dari empat langkah utama, yaitu:
- Deskripsi proses: Langkah ini dilakukan untuk memahami proses yang akan dianalisis.
- Identifikasi potensi kegagalan: Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi semua potensi kegagalan yang dapat terjadi pada proses tersebut.
- Analisis dampak kegagalan: Langkah ini dilakukan untuk menilai dampak dari setiap potensi kegagalan.
- Analisis penyebab kegagalan: Langkah ini dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab dari setiap potensi kegagalan.
FMEA dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko pada berbagai jenis sistem, termasuk produk, proses, dan layanan. FMEA dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko yang dapat menyebabkan kecelakaan, kerusakan, atau penurunan kualitas.
Diagram Fishbone
Diagram fishbone adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi penyebab suatu masalah. Diagram ini memiliki bentuk seperti tulang ikan, dengan kepala ikan mewakili masalah yang akan dianalisis.
Penyebab dari masalah tersebut diidentifikasi dan dikelompokkan berdasarkan kategori. Kategori yang umum digunakan adalah:
- Manajemen: Kebijakan, prosedur, dan sumber daya yang tersedia.
- Mesin: Peralatan, fasilitas, dan sistem.
- Material: Bahan baku, komponen, dan produk.
- Metode: Prosedur, teknik, dan langkah kerja.
- Manusia: Kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan manusia.
Diagram fishbone dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko pada berbagai jenis masalah, termasuk masalah keselamatan, kualitas, dan produktivitas.
FMEA dan diagram fishbone adalah dua metode yang penting untuk identifikasi risiko. FMEA dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi kegagalan dan efeknya, sedangkan diagram fishbone dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab suatu masalah. Kedua metode ini dapat digunakan untuk meningkatkan keselamatan, kualitas, dan produktivitas.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan FMEA dan diagram fishbone:
- Perusahaan manufaktur dapat menggunakan FMEA untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada produk mereka. Dengan mengidentifikasi potensi kegagalan tersebut, perusahaan dapat mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya kegagalan dan mengurangi risiko kecelakaan.
- Rumah sakit dapat menggunakan diagram fishbone untuk mengidentifikasi penyebab dari infeksi pasien. Dengan mengidentifikasi penyebab infeksi tersebut, rumah sakit dapat mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya infeksi dan meningkatkan keselamatan pasien.
- Perusahaan jasa dapat menggunakan FMEA untuk mengidentifikasi potensi kegagalan pada layanan mereka. Dengan mengidentifikasi potensi kegagalan tersebut, perusahaan dapat mengambil tindakan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. upnjatim.ac.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H