Mohon tunggu...
Elang ML
Elang ML Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Hukum Univeristas Indonesia 2016

Mahasiswa yang kadang-kadang menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Melihat Tren Persebaran Tim Sepak Bola Indonesia: Berlari dengan Sepatu yang Berbeda #2

9 Mei 2020   23:22 Diperbarui: 10 Mei 2020   01:43 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini adalah artikel serial "Berlari dengan Sepatu Yang Berbeda" apabila anda belum membaca seri pertama, sebaiknya anda membaca artikel sebelumnya terlebih dahulu.

Apabila dilihat dari skope besar, tren dominasi tim dari Jawa, Madura dan Sumatera di kasta tertinggi liga Indonesia memang telah berlangsung cukup lama. 

Apabila dilihat trennya, penurunan partisipan dari ketiga pulau tersebut yang cukup besar terjadi pada tahun 2008-2010. Apabila dikaitkan dengan kebijakan liga dalam artikel sebelumnya, hal tersebut berbarengan dengan perubahan standar infrastruktur, finansial, dan sertigfikasi tim sepakbola pada tahun pertama ISL.

Setelahnya partisipasi tim di luar ketiga pulau tersebut menigkat cukup drastis dengan semakin banyaknya tim sepakbola yang berasal dari Kalimantan berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, yang dalam pengamatan penulis sepertinya memiliki backing modal yang cukup besar. Ditambah lagi denga mulai pendirian beberapa stadion megah yang didirikan di Kalimantan pada tahun 2010-an.

Satu-satunya waktu musim dimana  wilayah lain dapat menyaingi ketiga pulau terkait jumlah klub yang berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia adalah pada tahun 2015 dimana jumlahnya 50-50. Seharsunya angka tersebut bisa lebih tinggi seandainya Persiwa Wamena lolos verifikasi. Sayangnya, liga tersebut batal dilaksanakan setelah beberapa kali melakukan pertandingan karena PSSI dibekukan.

Yang menarik adalah ketika Liga 1 digulirkan, partisipasi kontestan dari tiga pulau tersebut terus menurun, dari 44% pada musim pertama. Turun menjadi persentase terendah dalam 15 tahun terkahir, yaitu 28%. 

diolah pribadi
diolah pribadi
Bagaimana Dengan Wilayah Timur Indonesia?

Ketika membahas tim sepak bola Indonesia Timur, maka yang penulis maksud adalah tim yang berasal dari Maluku, Papua, dan Sekitarnya. Apabila melihat sejarah, pada awal melienuim baru atau pada musim 2001, terdapat satu wakil Indonesia timur di Divisi Utama yaitu Persipura. 

Hal yang sama berlanjut sampai tahun 2006 ketika Persiwa Wamena dan Persiter Ternate lolos ke Divisi Utama menemani Persipura Jayapura, disusul oleh Perseman Manokowari pada 2007. 

Dengan demikian, pada  akhir era Divisi Utama terdapat empat tim sepakbola asal Indonesia timur yang merumput di kasta tertinggi sepakbola nasional. Kehadirannya juga tidak main-main, Persipura dan Persiwa Wamena masing-masing bercokol di puncak klasemen dan runner-up wilayah timur, sementara Persiter Ternate berada di posisi enam.

Memasuki era Liga Super, keadaan menjadi runyam bagi Persepakbolaan Indonesia Timur, Perseman Manokowari gagal lolos ke Liga Super karena hanya berada di peringkat 17 dari 18 tim Wilayah Timur Divisi Utama 2007-2008. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun