Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Temui Sejumlah Petinggi Parpol, Airlangga Kelabui Jokowi?

4 Maret 2021   15:00 Diperbarui: 4 Maret 2021   15:25 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


KETUA Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, beberapa waktu belakangan rajin bersafari ke sejumlah pimpinan partai politik tanah air. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini bertemu langsung dengan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh di Pulau Kali Age, Kepulauan Seribu. 

Pertemuan Airlangga dengan Surya Paloh ini langsung menuai beragam spekulasi. Misal, diantara mereka berdua tengah merencanakan atau menjajaki kemungkinan berkoalisi untuk kepentingan pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) 2024. Bahkan menurut bocoran, seperti ramai diberitakan beragam media massa, dalam pertemuan tersebut Surya Paloh menginginkan usungannya yang akan ditentukan melalui konvensi 2022 sebagai capres. Sementara calon wakil presidennya menjadi milik Partai Golkar. 

Dari kacamata politik, pertemuan Airlangga dengan Surya Paloh adalah hal wajar. Mereka tentu saja tidak ingin kecolongan start dalam menghadapi kontestasi suksesi kepemimpinan nasional.  Namun, tetap saja pertemuan tersebut potensial menimbulkan riak di koalisi partai pemerintahan. 

Partai politik lain yang juga tergabung dalam koalisi pemerintah bukan tidak mungkin merasa dikhianati dan ditinggalkan. Golkar dan Nasdem dianggap membangun koalisi dalam koalisi. Bila ini terjadi, keretakan pada tubuh koalisi bukan hal mustahil. Dan, ini bakal sangat mengganggu jalannya roda pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Akibatnya, program atau rencana kerja yang telah dipersiapkan pun hampir pasti tidak akan maksimal bila partai politik pendukung tidak kondusif. 

Tentu saja hal tersebut tidak dikehendaki oleh Presiden Jokowi. Boleh jadi, orang nomor satu di Indonesia ini bakal mengeluarkan sanksi tegas, karena dianggap telah membuat gaduh koalisi. Salah satu cara paling keras adalah mengeluarkan Partai Golkar dari koalisi. 

Sebagai tokoh yang disebut-sebut sebagai petugas partai dari PDI Perjuangan, mendepak Golkar dari partai koalisi sangat mungkin terjadi. Daripada terus didiamkan memiliki panggung politik dan mengganggu kepentingan politik partai lain, khususnya PDI Perjuangan. 

Sepertinya sinyal ini ditangkap langsung oleh Airlangga Hartarto. Ketua Umum Partai Beringin ini tentu tak ingin pihaknya dicap sebagai pengkhianat partai koalisi, karena berselingkuh dengan Partai Nasdem. 

Maka, demi meredam itu semua dan mungkin juga mengelabui Presiden Jokowi, Airlangga pun coba berkamuplase dengan cara bersafari ke sejumlah petinggi partai lainnya. Seperti menemui  Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Paling tidak, hal ini dinyatakan oleh peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Jati. 

"Dengan menjembatani komunikasi dengan berbagai pihak, berupaya meminimalisir sentimen itu," ujar Warsito, Kamis (4/3). Dikutip dari CNNIndonesia. 

Namun begitu, Wasisto juga melihat safari politik Airlangga seolah ingin menyatakan bahwa Golkar masih tetap terbuka terhadap siapapun. Golkar menegaskan sikap untuk selalu adaptif dengan siapapun mitra koalisi mereka. Wasisto berkata bisa saja Golkar menjajaki koalisi dengan PPP dan Gerindra untuk 2024. 

"Koalisi Golkar-Nasdem kan masih belum kelihatan platform ideologinya. Dengan mengajak PPP, memperkuat citra ideologi," ucap Wasisto. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun