Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kwik Nostalgia Zaman Orba, SBY Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri

13 Februari 2021   20:23 Diperbarui: 13 Februari 2021   20:37 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SBY memang tidak dengan jelas terhadap siapa cuitannya tersebut ditujukan. Namun, bila dikaitkan dengan momentum saat ini, rasanya tidak salah bila yang dimaksud dengan cuitan mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut diarahkan pada Presiden Jokowi dan pemerintahannya. 

Memang, sejak berada luar lingkaran pemerintahan, SBY bisa dengan mudah menyindir atau seolah menasihati pemerintah. Toh, dia tidak dibebani apapun. Yang ada malah mungkin mendapat simpati dari kelompok-kelompok yang bersebrangan dengan pemerintah. 

Padahal, sewaktu SBY masih menjabat sebagai presiden juga tidak benar-benar terbuka terhadap segala kritik yang dialamatkan terhadapnya. Sama halnya terjadi pada pemerintahan Presiden Jokowi, zaman SBY pun tak sedikit para pengkritik yang berujung pada penahanan. 

Dikutip dari tirto.id, aktivis Gerakan Frontier,  I Wayan "Gendo" Suardana dan Presidium Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Monang Johannes Tambunan terpaksa harus mendekam dalam penjara karena dianggap telah mengkritik Presiden SBY saat terjadi demo kenaikan BBM pada tahun 2004. Pasal yang dijatuhkan terhadap kedua orang tersebut adalah pasal penghinaan. Kemudian, masih ada beberapa nama lainnya yang juga bernasib serupa. Selengkapnya ada di sini. 

Merujuk pada peristiwa tersebut di atas, semestinya SBY berkaca pada diri sendiri. Pada saat dia menjabat pun tidak benar-benar terbuka, bahkan terkesan anti kritik. Jadi, sedianya SBY berhati-hati dalam setiap narasi atau sindiran yang dialamatkan pada pemerintah. Jangan sampai menepuk air di dulang terpercik muka sendiri.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun