Jika bicara politisi yang paling getol mengkritisi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), tak salah bila nama Fadli Zon layak di kedepankan. Politisi Partai Gerindra ini seperti tidak ada bosan-bosannya menyentil pihak penguasa.Â
BUKAN rahasia umum, pernyataan atau komentar-komentar Fadli Zon hampir selalu menghiasi media massa arus utama pada setiap kesempatan yang ada. Baginya, selalu ada saja hal-hal yang bisa dijadikan bahan kritik atau nyinyir terhadap pemerintah.Â
Bahkan, sejak kembalinya mantan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab ke tanah air pada November 2020, Fadli Zon seolah mendapat panggung khusus. Dia terus saja menyerang pemerintah dengan narasi-narasi cenderung memaksakan. Tak peduli salah atau benar.Â
Namun, akhir-akhir ini Fadli Zon menjadi irit bicara. Narasi-narasinya yang selalu menyerang pemerintah dan pribadi Presiden Jokowi hingga kerap membuat tensi politik tanah air memanas, nyaris tidak terdengar lagi.Â
Pun, saat tanah air dihebohkan dengan isu drama kudeta Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, Fadli Zon pun tidak terdengar suaranya. Dia bagai hilang ditelan bumi. Ini cukup mengherankan. Biasanya dia selalu nimbrung, meski hal itu tidak ada hubungannya dengan kepentingan politik pribadi atau partai politiknya.Â
Apakah Fadli Zon telah hijrah dan menyelaraskan diri untuk sama-sama mendukung pemerintah seperti dilakukan partainya? Atau, merasa komentar serta kritiknya tidak dianggap lagi? Entahlah.Â
Yang pasti, sekuat apapun dia membela Habib Rizieq dan FPI, hasilnya tetap nihil. Sang imam besar tetap ditahan Polda Metro dan kini sedang menjalani proses hukum. Sedangkan FPI, seperti kita ketahui telah dibubarkan dan dianggap organisasi terlarang.Â
Namun, sebelum pita suara Fadli Zon seolah-olah putus, ada sebuah peristiwa membuat geger publik dan dunia maya. Mantan Wakil Ketua DPR RI ini terciduk menyukai akun porno di media sosial twitter. Tak heran, dia akhirnya menjadi bulan-bulanan warganet.Â
Mendapat berondongan kritik serta caci-maki netizen, Fadli tak banyak membela diri. Dia cukup mengaku bahwa hal tersebut kesalahan admin yang mengoperasikan akun twitternya. Selain itu, sama sekali tidak ada pembelaan berarti. Setelah itu, pria kelahiran Jakarta, 1 Juni 1971 raib. Tak banyak kabar tentang dirinya.Â
Akhirnya, nama Fadli Zon kembali menghiasi pemberitaan media massa. Bukan lantaran komentar atau narasi-narasi yang biasa menyerang pemerintah. Tapi, muncul berita bahwa dia tereliminasi dari struktur pengurus Partai Gerindra pusat. Katanya, Fadli tidak lagi menjabat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Posisinya diganti oleh  M. Irfan Yusuf Hasyim alias Gus Irfan. Dia adalah cucu dari tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), yakni Hasyim Asy'ari, yang berasal dari Pondok Pesantren Tebu Ireng di Jombang, Jawa Timur.Â