Semarang Banjir Anies Trending, Sindiran Pedas Buat Ganjar Pranowo

TEMPAT Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo Berkantor dan beberapa wilayah lainnya di Kota Semarang masih terus digenangi air dengan ketinggian beragam. Hal tersebut diakibatkan oleh hujan deras yang terus menerus mengguyur ibu kota Jawa Tengah tersebut, dalam beberapa hari terakhir. 

Namun uniknya, meski Kota Semarang yang kebanjiran, justru nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang trending topic di media sosial twitter. Cuitan dengan nama "Anies" hingga Ahad, (7/2/21) pukul 11.05 WIB telah menyentuh angka 25,3 ribu pembicaraan. 

Dalam pembicaraan tersebut cukup banyak warganet yang mengaitkan banjir yang terjadi di Semarang dengan kinerja Anies Baswedan. Nggak nyambung, kan? 

Tapi, inilah uniknya warganet tanah air. Kadang keisengan mereka tidak pernah bisa kita pikirkan sebelumnya. Selain ada yang langsung menyerang Anies, ada pula warganet yang menuliskan kata Anies dalam setiap cuitan banjir yang terjadi di Semarang tersebut. 

Berikut beberapa contoh cuitan netizen terkait hal tersebut di atas:   

"Salah Pak Anies ? Banjir ini di Kaligawe, Semarang JaTeng.. (6/Feb/2021)," cuit warganet menyertakan sebuah video banjir di Semarang.

"Pak anies baswedan kemana semarang kok bisa banjir gini," sindir warganet.

"Semoga pak Anies tdk ikut disalahkan krn Semarang Banjir...," ujar warganet lainnya.

"Pak Anies kemana inih? Semarang banjyerrr pakk....," lanjut netizen lain. 

Menilik beberapa cuitan di atas, menurut amatan saya bukan sepenuhnya dialamatkan terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Akan tetapi merupakan bentuk sindiran cerdas untuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

Sebagaimana diketahui, setiap kali terjadi banjir di Kota Jakarta, sudah bisa dipastikan nama Anies Baswedan menjadi "wanted" atau orang yang paling diburu, baik itu oleh warganet maupun masyarakat umum. Anies dianggap orang paling bertanggungjawab atas terjadinya banjir dimaksud. Segala kritik, bully, sindiran pedas dan caci maki sudah hampir dipastikan bakal mengarah padanya. 

Tapi, apa yang terjadi ketika Semarang dilanda banjir, sehingga mengakibatkan genangan cukup tinggi? Boleh disebut kritikan terhadap Ganjar sangat minim. Malah, seperti diberitakan oleh beberapa portal media online, pihak pemerintah pusat pun sepertinya turut memaklumi terjadinya banjir di ibu kota Jawa tengah dimaksud. 

Contohnya, seperti diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono. Menurut dia, banjir yang melanda kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah akibat curah hujan tinggi yang sudah masuk dalam kategori ekstrem. 

"Data curah hujan termasuk ekstrem. Dari hitungan hidrologi, periode ulangnya setiap 50 tahun," katanya, Sabtu (6/2). Dikutip dari Antaranews.com. 

Dengan begitu, boleh jadi serangan-serangan banjir Semarang yang dialamatkan pada Anies Baswedan sebetulnya datang dari para pendukungnya sendiri. Padahal, maksud sebenarnya menyindir Ganjar Pranowo yang ternyata juga tidak mampu menanggulangi banjir saat curah hujan begitu tinggi. 

Benar, tidak aple to aple bila membandingkan banjir Jakarta dengan Semarang. Ibu kota negara termasuk daerah langganan banjir yang hingga hari ini belum bisa ditangani dengan baik. Sementara, Semarang bisa jadi baru pertama kali dalam beberapa tahun terakhir. 

Meski begitu, tetap saja hal ini membuktikan masih adanya kelemahan dari kepemimpinan Ganjar Pranowo. Politisi PDI Perjuangan ini ternyata tidak atau belum sigap dalam hal penanganan banjir di wilayah kekuasaannya. Atau, boleh jadi dia sama sekali tidak pernah memikirkan atau merancang program penanganan banjir, karena terlalu percaya diri bahwa daerahnya jarang kebanjiran. 

Apapun itu, apa yang menimpa Kota Semarang hari ini menjadi pekerjaan rumah besar Ganjar Pranowo. Dia harus bisa menangani permasalah ini dengan cepat dan sebaik-baiknya. Bila tidak, bukan mustahil bakal berdampak besar terhadap elektabilitasnya yang sejauh ini selalu berada di puncak beberapa lembaga survei tanah air. 

Mantan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu tentu harus benar-benar bisa menghindari pribahasa yang mengatakan, sebab nila setitik rusak susu sebelanga. Artinya, jangan hanya karena banjir, nama Ganjar Pranowo jadi jeblok di mata publik. Begitulah kira-kira.

Salam