Tapi, apa yang terjadi ketika Semarang dilanda banjir, sehingga mengakibatkan genangan cukup tinggi? Boleh disebut kritikan terhadap Ganjar sangat minim. Malah, seperti diberitakan oleh beberapa portal media online, pihak pemerintah pusat pun sepertinya turut memaklumi terjadinya banjir di ibu kota Jawa tengah dimaksud.Â
Contohnya, seperti diungkapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono. Menurut dia, banjir yang melanda kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah akibat curah hujan tinggi yang sudah masuk dalam kategori ekstrem.Â
"Data curah hujan termasuk ekstrem. Dari hitungan hidrologi, periode ulangnya setiap 50 tahun," katanya, Sabtu (6/2). Dikutip dari Antaranews.com.Â
Dengan begitu, boleh jadi serangan-serangan banjir Semarang yang dialamatkan pada Anies Baswedan sebetulnya datang dari para pendukungnya sendiri. Padahal, maksud sebenarnya menyindir Ganjar Pranowo yang ternyata juga tidak mampu menanggulangi banjir saat curah hujan begitu tinggi.Â
Benar, tidak aple to aple bila membandingkan banjir Jakarta dengan Semarang. Ibu kota negara termasuk daerah langganan banjir yang hingga hari ini belum bisa ditangani dengan baik. Sementara, Semarang bisa jadi baru pertama kali dalam beberapa tahun terakhir.Â
Meski begitu, tetap saja hal ini membuktikan masih adanya kelemahan dari kepemimpinan Ganjar Pranowo. Politisi PDI Perjuangan ini ternyata tidak atau belum sigap dalam hal penanganan banjir di wilayah kekuasaannya. Atau, boleh jadi dia sama sekali tidak pernah memikirkan atau merancang program penanganan banjir, karena terlalu percaya diri bahwa daerahnya jarang kebanjiran.Â
Apapun itu, apa yang menimpa Kota Semarang hari ini menjadi pekerjaan rumah besar Ganjar Pranowo. Dia harus bisa menangani permasalah ini dengan cepat dan sebaik-baiknya. Bila tidak, bukan mustahil bakal berdampak besar terhadap elektabilitasnya yang sejauh ini selalu berada di puncak beberapa lembaga survei tanah air.Â
Mantan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan itu tentu harus benar-benar bisa menghindari pribahasa yang mengatakan, sebab nila setitik rusak susu sebelanga. Artinya, jangan hanya karena banjir, nama Ganjar Pranowo jadi jeblok di mata publik. Begitulah kira-kira.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H