Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Akankah Komjen Pol Listyo Sigit "Dejavu" Jadi Kapolri?

13 Januari 2021   12:45 Diperbarui: 13 Januari 2021   12:46 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


MASA bakti Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Pol Idham Azis mendekati akhir. Untuk itu, sudah pasti dibutuhkan calon penggantinya. 

Sejauh ini telah ada tiga nama yang digadang-gadang menjadi calon kuat meneruskan tongkat estafet kepemimpinan Jendral Pol Idham Aziz. Mereka adalah, Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafly Amar, dan Kepala Bareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. 

Sejak keberhasilannya menangkap buronan kelas kakap, Djoko Tjandra, nama Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dianggap sejumlah pihak adalah orang paling pantas menduduki jabatan karier tertinggi di institusi kepolisian. Dia dikenal tegas, dan kerap berhasil menunaikan tugasnya dengan baik dimana pun ditempatkan. 

Namun begitu, ada satu ganjalan yang membuat peluang Komjen Listyo Sigit Prabowo menipis. Yakni, agama atau kepercayaan yang dia anut adalah agama minoritas. Tepatnya, agama Kristen. 

Isu agama minoritas yang dianut oleh pria kelahiran Ambon, 5 Mei 1969 memang cukup hangat menjadi bahan perbincangan publik dan bahkan sempat menjadi isu miring. Khususnya di kalangan umat Islam. 

Memang patut disayangkan, negara demokrasi seperti Indonesia, masalah agama atau kepercayaan selalu dianggap menjadi kendala dalam menempati jabatan publik. Padahal, kondisi ini sebenarnya tidak boleh menjadi masalah, karena tidak ada aturan perundang-undangan resmi yang melarang seorang berkeyakinan di luar Islam untuk menjabat sebagai pejabat negara, termasuk pimpinan tertinggi Polri. 

Sebagian dari kita tentu masih ingat, saat Komjen Pol sempat mendapatkan penolakan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten, ketika hendak ditempatkan jadi Kapolda di Provinsi para jawara tersebut. Meski akhirnya penolakan itu tak ada artinya, tetap saja unsur-unsur SARA masih sangat kental terjadi di republik ini. 

Padahal, jika dicermati dengan akal sehat, siapapun itu dan agama apapun harusnya tak usah jadi masalah asal memang memiliki kualifikasi mumpuni untuk ditempatkan pada posisi tertentu atau jabatan-jabatan strategis lainnya. 

Lupakan segala keriuhan yang terjadi soal isu-isu agama yang mengarah pada Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo. Dalam kesempatan ini kita berandai-andai yang bersangkutan lolos seleksi dan diangkat menjadi Kapolri baru. 

Jika itu terjadi, sebenarnya Komjen Pol Listyo Sigit bukanlah orang pertama orang Kristen yang menjabat Kapolri. Sebelumnya ada nama Jendral Pol Widodo Budidarmo, seorang Kristen yang menjabat pada periode 1974-1978. 

Dikutip dari Merdeka.com, kemampuan dan ketegasan Widodo diyakini menjadi faktor utama terpilih menjadi Kapolri saat itu. Ketegasan Widodo sempat tercatat dalam sejarah, ketika ia menyerahkan anaknya ke proses hukum, setelah tak sengaja meletuskan senjata api ke arah sopir keluarga hingga menemui ajal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun