Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Edhy dan Juliari "Seret" Jabatan Terawan

22 Desember 2020   19:40 Diperbarui: 22 Desember 2020   19:55 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


TERTANGKAPNYA dua menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM), Edhy Prabowo dan Juliari Peter Batubara oleh KPK beberapa waktu lalu, telah memaksa Presiden Jokowi merombak kabinetnya atau reshufle. Kedua menteri dimaksud diduga terlibat kasus penyuapan di kementrian masing-masing. 

Edhy sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) diduga terlibat kasus suap izin benih lobster. Sedangkan, Juliari soal pengadaan alokasi bansos. 

Sejatinya telah cukup lama wacana perombakan kabinet bergulir. Khususnya saat unggahan video Jokowi marah-marah pada sidang paripurna kabinet. Dalam video tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta mengancam akan mereshufle sebagian menteri yang kinerjanya buruk dan menghapus institusi lain yang dipandang tidak perlu. 

Wacana  menguap. Isu reshufle yang sepertinya sudah yakin bakal terjadi, nyatanya zonk. Dalihnya, ada peningkatan kinerja para menterinya secara signifikan, sejak adanya ancaman dari Presiden Jokowi. 

Oh, sepertinya saat itu Presiden Jokowi hanya gertak sambal untuk melecut kinerja pembantunya yang masih loyo. Padahal, dalam situasi pandemi Covid-19 dibutuhkan kinerja ekstra keras dari para menterinya. 

Berjalannya waktu formasi KIM tetap utuh. Para menteri tetap nangkring di posisinya masing-masing. Meski desakan reshufle sesekali mencuat. Presiden Jokowi tak menggubrisnya. Sepertinya dia masih ingin fokus lebih pada penanganan Covid-19 yang kian merajalela. 

Namun, sejak tertangkapnya Edhy dan Juliari, Presiden Jokowi jelas tak bisa mengelak. Mau tidak mau, suka tidak suka, perombakan kabinet kudu dilakukan. Ya, paling tidak untuk dua pos kementrian bermasalah dimaksud. 

Kedua pos kementerian yang ditinggalkan bosnya harus segera diisi oleh sosok anyar, agar segala program kerjanya tidak terbengkalai. Khususnya Kemensos, dimana banyak masyarakat terdampak Covid-19 membutuhkan uluran tangan pemerintah. 

Namun, berdasarkan pemberitaan yang beredar hari ini, reshufle kabinet ternyata tidak cukup mengganti dua menteri. Skalanya lebih besar. 

Ada enam menteri baru yang bakal dilantik Presiden Jokowi, Rabu (23/12). Keenam nama tersebut seperti dilansir dari CNN Indonesia adalah Tri Rismaharini sebagai Mensos menggantikan Juliari Batubara, Sandiaga Uno menduduki menteri pariwisata dan ekonomi kreatif yang sebelumnya dijabat Wishnutama.

Sementara, Budi Gunadi Sadikin menggantikan Terawan Agus Putranto sebagai Menteri Kesehatan. Ketua GP Anshor Yaqut Kholil Kaumas diangkat sebagai menteri agama menggantikan Fachrul Razi. Kemudian, Sakti Wahyu Trenggono ditunjuk sebagai Menteri KKP, dan Muhammad Luthfi diangkat sebagai menteri perdagangan menggantikan Agus Suparmanto. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun