Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Diplomat Jerman Sambangi Markas FPI, Cek Ombak Ketegasan Menlu Retno

21 Desember 2020   15:55 Diperbarui: 21 Desember 2020   16:06 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


TANDA TANYA besar langsung menyeruak saat di laman media sosial viral sebuah foto staf Kedutaan Besar Jerman mengunjungi Markas Front Pembela Islam (FPI). Atas kepentingan apa mereka sampai harus menyambangi ormas berbasis Islam dimaksud? 

Bila yang berkunjung itu warga Jerman biasa atau sipil, tak begitu masalah. Mungkin sekadar menunjukan dukungan semata atau silaturahmi. Tapi, ini adalah seorang staf kedutaan atau diplomat. Jelas, secara etika ketatanegaraan kurang elok dan menyinggung pemerintah. 

Staf Kedutaan Jerman sudah barang tentu menjalin hubungan diplomasi dengan pemerintah Indonesia. Mereka otomatis harus bisa mematuhi segala aturan yang berlaku terkait hubungan antar negara. 

Jadi, saat tanpa izin diam-diam mendatangi Markas FPI menjadi sebuah tamparan bagi pemerintah. Mereka sama sekali tidak memandang Indonesia sebagai negara berdaulat. 

Sikap mereka boleh dikatakan melanggar etika diplomasi. Etika ini mencakup beberapa elemen yang harus dianut oleh para Diplomat. Seperti, integritas, kejujuran, obyektivitas, dan impersialitas atau ketidakberpihakan. Padahal, hal ini mesti ditaati supaya hubungan baik antar dua negara bisa terjalin apik. Tak ada dusta diantara mereka. 

Tapi, dengan datangnya Staf Kedutaan Jerman secara diam-diam ke Markas FPI, penulis rasa telah melanggar etika. Khususnya terkait Objektifitas dan keberpihakan. Bahkan, tidak faham dengan kondisi politik di tanah air. 

Diketahui, FPI saat ini tengah bermasalah dengan pemerintah. Mereka sejak jauh-jauh hari memposisikan diri sebagai pihak bersebrangan. Lebih dari itu, merekapun tak jarang menabuh genderang perang. Terbukti, dari beberapa ceramah pimpinan FPI, Rizieq Shihab yang melontarkan narasi-narasi berbau tantangan dan sarkas. 

Belum ada klarifikasi resmi dari pihak Kedutaan Jerman terkait kunjungannya ke Markas FPI. Hal ini perlu dilakukan agar tak menimbulkan syak wasangka lebih jauh. 

Soalnya, pihak FPI telah mengklaim, kedatangan Staf Kedutaan Jerman itu terkait dengan insiden tewasnya enam laskar FPI di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50. Klaim ini dinyatakan langsung oleh Munarman dan tersebar beritanya di beragam media massa arus utama tanah air.  Tak hanya itu, Sekjen FPI ini juga menegaskan, kedatangan Staf Kedutaan Jerman itu sebagai bentuk perhatian masyarakat Internasional terhadap insiden tersebut. 

Apabila klaim Munarman ini benar dan diterima bulat-bulat oleh masyarakat tanah air dan dunia akan menjadi rongrongan tak sepele bagi pemerintah. Lebih dari itu, pihak Kedutaan Jerman benar-benar tak menghargai kedaulatan Pemerintah Indonesia. 

Sebab, hal ini masuk dalam kategori intervensi politik dalam negeri tanah air. Sebuah sikap yang  sangat diharamkan, lantaran berpotensi merusak hubungan baik antar kedua negara dan melanggar norma diplomasi internasional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun