Mohon tunggu...
Elang Salamina
Elang Salamina Mohon Tunggu... Petani - Serabutan

Ikuti kata hati. Itu saja...!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo Makin "Tenggelam", Fadli dan Habiburokman Ikut Andil?

19 Desember 2020   14:12 Diperbarui: 19 Desember 2020   14:20 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


MENTERI Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto disebut-sebut sebagai salah satu nama yang paling potensial menggantikan tongkat estafet kepemimpinan Presiden Jokowi. Setidaknya hal ini tampak dari hasil beberapa lembaga survei yang telah berlangsung sejak awal tahun lalu. 

Sejauh ini, Prabowo hampir selalu mampu menduduki peringkat tertinggi dari segi perolehan angka elektabilitas menurut hasil jejak pendapat beberapa lembaga survei. Satu-satunya kompetitor atau kandidat yang mampu merongrongnya hanya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. 

Ganjar memang bisa disebut pesaing kuat Prabowo dalam kontestasi Pilpres 2024 bila mereka saling berhadapan atau head to head. Angka elektabilitas politisi PDI Perjuangan ini dalam beberapa kesempatan mampu menyalip milik mantan Danjend kopasus di peringkat pertama. 

Satu contoh, hasil survei Indo Politika Indonesia (IPI) yang dirilis bulan Oktober 2020. Ganjar Pranowo berada di peringkat pertama dengan 18,7 persen. Sedangkan Prabowo persis di bawahnya dengan 16,8 persen. 

Menilik pada konstelasi politik hari ini, Prabowo Subianto boleh bernafas lega dan merasa diuntungkan, meski Ganjar terus merongrong. Pasalnya, mantan anggota DPR RI ini merupakan kader PDI Perjuangan. Salah satu partai politik yang digadang-gadang bakal jadi mitra koalisinya pada Pilpres 2024. 

Meski, sejauh ini nama Puan Maharani masih menjadi prioritas untuk disandingkan dengan Prabowo. Namun, tidak menutup kemungkinan malah Ganjar yang diusung untuk mendampingi Ketua Umum Partai Gerindra dimaksud, apabila elektabilitas putri kandung Megawati Soekarnoputri terus melorot. 

Dengan kata lain, Prabowo benar-benar telah berada di atas angin. Kekuatan elektabilitas, dukungan massa, partai politik dan finansial memihak dirinya. 

Namun, seiring waktu nama Prabowo bak hilang ditelan bumi. Sudah beberapa waktu dia tidak muncul menghiasi media massa. Padahal, situasi negara cukup memanas. 

Muncul beberapa spekulasi atas "tenggelamnya" Prabowo. Tenggelam disini tentu bukan masalah elektabilitas, karena hasil teranyar belum dirilis oleh lembaga survei manapun. Dalam hal ini, Prabowo seolah tak berkutik hingga enggan menampakan diri. 

Spekulasi "tenggelamnya" Prabowo diawali dengan tertangkapnya Menteri KKP, Edhy Prabowo. Politisi Partai Gerindra ini dicokok KPK atas tuduhan kasus suap perizinan benih lobster. 

Prabowo yang jauh-jauh hari atau tepatnya saat kampanye Pilpres 2019 begitu antusias bahwa partainya akan bersih dan menindak tegas anggotanya yang korup harus kecele. Edhy justru menjadi menteri pertama yang melakukan praktik korupsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun