Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menelisik Perang Bubat, Sebab adanya Mitos Larangan Pernikahan Sunda-Jawa

14 Juni 2020   21:36 Diperbarui: 14 Juni 2020   22:10 1096
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Tos, milari pijodoeunmah urang Sunda deui mending oge tong urang Jawa. Komo, mun tiasamah urang Sumedang!"..

(Udah, kalau nyari jodoh itu orang Sunda, jangan orang Jawa. Apalagi, kalau bisa mendingana orang Sumedang)

BEGITULAH kira-kira yang diucapkan oleh orang tua penulis, khususnya ibu, saat beberapa tahun silam sempat menjalin hubungan spesial dengan seorang wanita asal Jawa Tengah, khususnya daerah Kulonprogo, Jogyakarta.

Entah karena dilarang oleh orang tua atau faktor internal antara penulis dengan si dia, hubungan kami berdua tidak berlangsung lama alias putus. Istilah anak zaman sekarang, guwe elo end.

Boleh jadi kami tidak berjodoh. Tapi yang menjadi pertanyaannya kenapa ibu penulis begitu keras melarang untuk berhubungan dengan wanita Jawa. Bukankan dari suku manapun tak jadi masalah. Karena rasa suka atau sayang bukan diukur dari kesukuan atau hal lainnya. Tapi tentang hati dan rasa, bukan?

Menurut ibuku dulu, antara laki-laki orang Sunda jika menikah dengan wanita Jawa tidak akan pernah menemukan kebahagian. Namun sayangnya beliau tidak pernah memberikan penjelasan atau alasan, mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Setelah merujuk kepada beberapa penjelasan dari pihak-pihak yang penulis anggap mengenal seluk-beluk tempo dulu serta beberapa sumber yang pernah penulis baca, adanya kepercaryaan orang Sunda untuk tidak menikahkan anak laki-lakinya dengan perempuan Jawa didasari kisah masa lampau. Waktu negeri ini masih berbentuk kerajaan-kerajaan.

Asal Muasal

Konon katanya, dulu waktu masih Kerajaan Majapahit berkuasa pernah terjadi konflik yang sangat pelik dengan kerajaan Sunda. Konflik ini akhirnya memantik sebuah peperangan maha dahsyat. Perang tersebut kemudian terkenal dengan nama "Perang Bubat".

Perang bubat ini dipercaya berawal dari keinginan raja Majapahit, Hayam Wuruk memperisteri Putri Dyah Pitaloka dari Kerajaan Sunda.

Keinginan Hayam Wuruk menikahi Dyah Pitaloka awalnya hanya untuk kepentingan politik dalam memperluas daerah kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun