Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ini Alasan Malam Jumat Sarat Aura Mistis dan Dikeramatkan

12 Juni 2020   18:21 Diperbarui: 12 Juni 2020   18:17 2290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hai, bro malam minggu nanti nongkrong dimana nih?" ...


Atau

"Awas loh, jangan keluyuran malam jum'at, banyak setan gentayangan!"...

KALIMAT di atas akrab kita dengar dalam sebuah pergaulan sehari-hari, baik di lingkungan perdesaan maupun kota.

Ya, dalam waktu seminggu, dua hari atau malam itu, yakni malem Jumat dan malam Minggu seolah menjadi primadona bagi setiap insan. Primadona dalam arti sebagai hari yang dianggap sakral.

Malam Minggu sudah pasti merupakan malam panjang, malam yang esok paginya merupakan hari libur. Karenanya sering kali dimanafaatkan oleh kaula muda untuk ngepel atau wakuncar (waktu kunjung pacar) bagi mereka yang memiliki pasangan.

Sementara bagi yang jomlo ya terpaksa apelnya hanya dengan dinginnya malam saja atau nongkrong bersama sahabat senasib sepenanggungan alias sama-sama jomlo.

Sedangkan untuk malam Jumat, mungkin sudah menjadi kepercayaan atau keyakinan setiap insan di tanah air sebagai malam keramat dan penuh aura menyeramkan. 

Tak salah jika banyak yang beranggapan bahwa malam jumat merupakan malam paling menyeramkan dalam seminggu.

Walau, sebenarnya malam Jumat ini katanya juga merupakan malam sunnah Rasull yang ditunggu-tungu oleh pasangan suami isteri. He..he, giliran masalah kenikmatan dunia, sunnah saja sampai ditunggu-tunggu, sementara soal wajib kadang sering lupa, ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun