Pasalnya, selaku pejabat publik, LBP jelas tidak akan semudah itu diatur oleh pihak lain. Apalagi pihak tersebut tidak ada kepentingannya dengan garis komando pemerintahan.
Terlebih, LBP adalah seorang menteri yang aktifitas dan tanggungjawab kerjanya menyita waktu, tenaga dan pikiran. Dia pasti sosok yang sangat sibuk. Jadi tidak terlalu penting meladeni ajakan Rizal Ramli.
Satu lagi yang pasti, ibarat dalam permainan catut, Menteri Luhut sudah menang satu langkah dengan telah memberikan kesempatan atau membuka dialog dengan pihak-pihak yang dianggapnya sebagai pengkritik utang negara, terutama Rizal Ramli.
Kendati secara keilmuan tentang ekonomi, Rizal Ramli boleh pasti jauh lebih unggul dari LBP, tapi dengan mangkirnya atau melakukan pembatalan sepihak, sedikit banyaknya membuat reputasi Rizal Ramli sebagai sosok yang katanya menguasai segala permasalahan ekonomi bangsa tercoreng.
Bisa jadi dengan mangkirnya Rizal membuat kecewa publik. Bahkan tak menutup kemungkinan ada yang berpikir bahwa Rizal Ramli sudah jiper duluan dengan alasan yang kita tidak ketahui.Â
Tapi, yang tampak di permukaan sudah jelas, bahwa paruh "Si Rajawali Ngepret" itu sudah patah sebelum mematuk.
Salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H