Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

3 Skenario yang Bisa Terjadi Pasca Kematian George Floyd Versi SBY

4 Juni 2020   22:39 Diperbarui: 4 Juni 2020   22:45 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sebagai sahabat Amerika, saya sungguh tidak berharap skenario ketiga ini yang terjadi. Atau opsi untuk menggunakan kekuatan militer (US Army) ini yang akan ditempuh. Kecuali kalau situasinya memang sangat gawat dan keamanan nasional negara itu benar-benar terancam," ujar SBY.

"Pertanyaannya sekarang adalah apakah memang ada keinginan dan rencana Presiden Trump untuk mengerahkan kekuatan militer itu? Jawabannya ada," imbuhnya.

Masih dikutip detikcom, SBY menduga saat, Trump secara eksplisit akan mengerahkan militer adalah sebagai bentuk kecewa terhadap gubernur dan wali kota setempat yang dinilai gagal meredakan situasi.

Ya, seperti telah disinggung sekilas pada paragraf di atas, dalam beberapa hari terakhir, Negara Amerika Serikat (AS) tengah memanas. Negeri Paman Sam ini tengah dihadapkan dengan aksi demo warga masyarakatnya hingga menjurus ke penjarahan dan perusakan. 

Sebagaimana diketahui, pemicunya adalah terjadinya peristiwa pembunuhan oleh salah seorang aparat kepolisian Kota Minneapolis terhadap salah seorang warga kulit hitam yang bernama George Floyd.

Floyd menghembuskan nafas terakhirnya setelah mendapatkan penganiayaan denyan cara lehernya ditekan oleh lutut oknum polisi dimaksud.

Terang saja, kematian Floyd di tangan polisi ini pun memicu kemarahan publik, khususnya warga kulit hitam. Mereka turun ke jalan dan bentrok dengan polisi hingga akhirnya meluas ke hampir seluruh AS.

Bahkan tak hanya itu, mereka pun menjarah toko-toko dan membakarnya. Situasi ini membuat AS benar-benar mencekam dan memanas. Karena tidak hanya sebatas meminta keadilan atas meninggalnya Floyd, namun juga mendemo tentang masih adanya isu rasisme. Padahal, AS terkenal sebagai negara dengan tingkat demokrasi tinggi.

Tidak hanya masyarakat sipil biasa yang turun ke jalan untuk melakukan unjuk rasa besar-besaran. Melainkan sejumlah public figure pun ada juga yang terlibat. Khususnya beberapa bintang atlit bola basket liga profesional Amerika Serikat (NBA).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun