Dalam hal ini, pengamat politik dan filsuf tersebut menyebut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai satu-satunya yang konsisten mengkritisi pemerintah. Partai dakwah itu tak pernah lelah mengingatkan penguasa untuk menjalankan amanat konstitusi, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan memelihara fakir miskin.
Rocky menyebut, PKS kerap mengingatkan agar penguasa kembali ke amanat konstitusi. Yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun seolah tak diindahkan pihak penguasa.
Bahkan, seperti dikutip Jpnn.com, Rocky menegaskan, bahwa semenjak mewabahnya pandemi virus corona atau covid-19, perangai kekuasaan kian memburuk.
"Bukan sekadar perangai dalam kebijakan tetapi sikap otoriternya. Salah satunya melarang orang mengkritik pada kebijakan penanganan Covid-19. Beberapa orang dipanggil aparat karena mengkritisi pemerintah," ujar Rocky di akun YouTube Trilogi TV, baru-baru ini.
Rocky mengaku selalu bersemangat kalau ada dalam forum PKS, karena selalu dalam komunikasi akal sehat. PKS dinilai selalu ingin mengevaluasi bangsa ini dengan parameter konstitusi, yakni kecerdasan bangsa dan kondisi fakir miskin.
"Cuma dua itu yang diperintahkan konstitusi untuk presiden. Cerdaskan kehidupan bangsa, pelihara fakir miskin," ucapnya.
Masih dikutip Jpnn.com, lanjut Rocky, andai dibuat sinopsis, kecerdasan kita merosot, fakir miskin bertambah. Jadi, menurutnya hal itu problem utama. Di dalam kemerosotan kecerdasan tentu ada kegagalan pendidikan. Di dalam bertambahnya kemiskinan pasti ada kesalahan kebijakan.
Begitulah sikap yang selalu diperlihatkan Rocky Gerung terhadap penguasa. Baginya, pemerintahan Jokowi seolah tidak ada positipnya. Kendati demikian, tentu saja hal tersebut merupakan hak konstitusional dirinya dalam berpendapat.
Pria sarat kontroversi
Sebagai dampak dari jiwa oposisinya terhadap pemerintahan Jokowi, tak jarang pernyataan-pernyataan Rocky Gerung memantik kontroversial.