Apa yang terjadi hari ini tentang hari buruh internasional. Kita hanya lebih mengenal atau mengetahui hari buruh internasional yang kemudian terkenal dengan istilah May Day dan diperingati tiap tanggal 1 Mei dengan aksi-aksi tuntutan sambil turun ke jalan.
Namun sesungguhnya, apa yang menjadi dasar mereka (para buruh yang tersebar di seluruh dunia) turun ke jalan dengan beragam aksi demo dan kenapa pula disebut May Day dan kapan hari buruh ini pertama kali terjadi?
Seperti dilansir dari Wikipedia Indoneia, May Day bagian dari rentetan perjuangan panjang kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi-politis hak-hak industrial.
Adapun, sejarahnya berawal dari gerakan buruh di Amerika Serikat pada 1806. Kala itu pekerja Cordwainers mogok kerja agar tuntutanya jam kerja 19 jam hingga 20 jam dalam sehari dikurangi.
Perjuangan melawan koorporasi digerakkan pekerja di AS kemudian gaungnya sampai ke negara-negara lain, hingga akhirnya para pekerja di berbagai negara ini berani mengorganisasikan diri untuk menuntut hak-haknya. Terbentuklah asosiasi-asosiasi pekerja.
Asosiasi Pekerja International menggelar kongres pertama pada 3-8 September 1866 di Jenewa, Swiss. Musyawarah dihadiri sejumlah delegasi organisasi pekerja dari berbagai negara. Salah satunya menetapkan secara universal jam kerja sehari 8 jam.
Kongres juga menetapkan 1 Mei sebagai Hari Perjuangan Kelas Pekerja Dunia. Ini tak lepas dari inspirasi kesuksesan aksi buruh di Kanada pada 1878. Kemudian demo besar-besaran sekitar 400 ribu buruh di AS pada 1 Mei 1886, menuntut pengurangan jam kerja menjadi 8 jam. Tuntutan itu sukses setelah aksi selama empat hari menewaskan ratusan orang.
Nah, Dari peristiwa yang terjadi di AS tersebut, kongres sosialis dunia menetapkan 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional.
Demikian sekelumit kisah atau sejarah tentang alasan tiap 1 Mei dirayakan sebagai hari buruh internasional atau May Day.
Saya hanya bisa berharap, bertepatan dengan May Day, nasib para buruh dimanapun berada, terutama Indonesia bisa mendapatkan apa yang yang mereka tuntut.
Salam