BUKAN rahasia umum, jika Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan adalah salah satu figur yang selalu digadang-gadang bakal maju atau setidaknya akan diusung oleh salah satu partai politik untuk maju pada Pilpres 2024 mendatang.
Untuk itu, sangat beralasan jika gerak-geriknya selama memimpin ibu kota hampir selalu dikaitkan dengan kepentingan politik. Padahal, boleh jadi hal tersebut tidak ada dalam pikiran mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. Artinya, Anies memang murni dalam setiap kebijakannya hanya untuk kebaikan kota dan warga Jakarta.
Tapi, tak bisa dipungkiri bahwa jadinya Anies sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta adalah hasil proses politik. Maka, semurni apapun niat Anies dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya selaku pemimpin daerah akan selalu dikaitkan dengan kepentingan politik.
Jangankan kebijakan populis, langkah-langkah yang tidak populis pun cengkraman politik hampir selalu mendekatinya.
Contohnya, saat kebijakan-kebijakan Anies terkait penanganan banjir, tentang penebangan ratusan pohon, rencana balapan Formula E, revitalisasi monas, tak sedikit pihak mengkritisi, membully dan memanfaatkan momentum tersebut untuk menjatuhkan nama Anies Baswedan.
Dan, yang melakukan itu bukan hanya masyarakat biasa, tetapi merambah juga pada pihak-pihak politisi. Baik yang ada di pusat maupun politisi lokal Jakarta.
Para politisi ini seolah turut memanas-manasi publik agar semakin gencar mengkritik atau membully mantan Rektor Universitas Paramadhina Jakarta ini. Maksudnya hanya satu, biar secara politis dia makin terpuruk dimata publik.
Bukannya menuduh, tapi itulah politik akan merasa menang dan gembira jika melihat lawan politiknya terpuruk di mata masyarakat. Dengan begitu, mereka punya kesempatan "mencari muka" demi meraih simpati publik.
Namun, rupanya arah politik mulai kembali memihak Anies Baswedan saat tanah air diserang wabah pandemi virus corona atau covid-19.
Anies yang sedang dalam titik nadir akibat banjir Jakarta yang boleh dibilang tak berkesudahan sejak awal tahun, seperti mendapatkan momentumnya kembali. Begitu banyak publik yang mengapresiasi dan memberi pujian.
Kebijakan Anies Baswedan tentang penanganan virus corona di awal-awal merebaknya wabah benar-benar menang satu langkah dibanding dengan pemerintah pusat.