Tidak hanya itu, masih dilansir detikcom, Jodi juga menyoroti Said yang mengatakan Luhut ngotot agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak 'mengganggu' dana untuk pembangunan IKN baru, dan hal tersebut dapat menambah beban utang negara.
"Saya ingin tegaskan bahwa tudingan yang disampaikan oleh Saudara Said Didu mengenai dana pembangunan IKN tersebut tidak berdasar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tidak pernah terjadi Menko Luhut menekan Bu Sri Mulyani terkait dana pembangunan IKN dan kami mempersilakan siapa saja untuk membuktikannya," tepis Jodi.
Dari apa yang diutarakan Juru Bicara Menteri Luhut, Jodi Mahardi, penulis melihatnya ada dua hal menarik yang sangat layak untuk ditunggu.
Pertama, soal ancaman Jodi yang akan membawa pernyataan Said Didu jika dalam dua hari tidak menarik kembali omongannya dan meminta maaf atas ucapannya dimaksud. Menariknya, apakah ancaman ini bakal terbukti jika Said Didu kekeuh dengan sikapnya dan tidak ingin meminta maaf.
Kedua, tentunya datang dari Said Didu sendiri. Apakah mantan Sekretaris Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan jiper dengan ancaman Jodi dan memohon maaf, atau malah sebaliknya akan kembali menyerang Luhut dengan pernyataan-pernyataan kritis lainnya. Tentu saja kedua hal ini akan sangat menarik kita saksikan bersama.
Said Didu Biasa Kritik Pemerintah
Kritikan Said Didu bukan hanya terjadi pada Menteri Luhut Binsar Panjaitan saja. Sejak dia memutuskan keluar dari ASN, memang kerap kali mengkritisi segala kebijakan pemerintah khususnya Presiden Jokowi.
Bahkan kritikannya terhadap orang nomor satu di republik ini tidak hanya terjadi sekali tapi beberapa kali.
Salah satu contohnya, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN ini pernah mengkritik kebiasaan Presiden Joko Widodo yang kerap meresmikan rampungnya proyek jalan tol.