CATATAN demi catatan tragis terus mewarnai amukan pandemi virus corona (covid-19) di Italia.
Betapa tidak disebut tragis, hingga hari ini, Sabtu (28/3/20), Negara asal legenda hidup Motto GP, Valentino Rossi ini menjadi negara dengan jumlah kematian terbanyak yang diakibatkan penyebaran masif virus corona.
Sejak diberlakukan lockdown pada 9 Maret 2020 lalu oleh otoritas tertinggi Negeri Pizza, anehnya jumlah kasus positif terinfeksi oleh virus asal Wuhan, Provinsi Hubei, China ini seolah tak bisa di berhentikan. Tiap harinya terjadi lonjakan angka kasus yang sugnifikan.
Tercatat hingga Sabtu (28/3) jumlah kasus positif virus corona di Italia mencapai 86 ribu lebih. Jumlah ini hanya kalah oleh Amerika Serikat yang jumlahnya melampaui 100 ribu lebih. Sedangkan China sendiri sebagai sumber awal penyebaran virus covid-19 berada di angka 81 ribu-an lebih.
Dengan membludaknya jumlah pasien positif virus corona, membuat pemerintah di ketiga negara tersebut dibuat kewalahan menampung para pasien disebabkan tempat yang terbatas.
Meski jumlah kasus positif virus corona masih di bawah Amerika Serikat, namun dari jumlah angka kematian, Italia justru jauh melampaui angka kedua negara tadi dan menjadi yang tertinggi di dunia.
Data sementara hingga Sabtu (28/3/20) jumlah kematian yang diakibatkan virus corona di Italia mencapai 9.134 jiwa.
Dalam proses menuju angka 9 ribu lebih kematian tersebut, Italia beberapa kali mencatat angka kematian tertinggi per harinya.
Pertama kali terjadi pada pekan lalu, Italia pernah mencatat rekor tertinggi perharinya mencapai 793 orang. Sejak itu, ada kecenderungan menurun. Namun, tiba-tiba rekor kematian perhari yang pernah terjadi, dipatahkan lagi pada hari ini.
Ya, dalam 24 jam terakhir hingga Sabtu (28/3) kematian di Italia akibat keganasan virus corona mencapai angka 969 orang. Jelas ini jumlah angka kematian yang membuat hati miris.
Seperti dilansir CNN Indonesia, dari jumlah kematian yang ada di Italia, mayoritasnya adalah dari kalangan Lanjut usia (Lansia). Namun, berkaca dari kasus ini ada secercah harapan bagi para lansia di sana. Ternyata tidak setiap orang yang sudah berusia lanjut tak bisa selamat dari ancaman virus covid-19.