BEBERAPA hari lalu berita menghebohkan dan menjadi viral di berbagai media, baik Mainstream maupun media sosial (Medsos) tentang tenaga medis dari Rumah Sakit Persahabatan, yakni seorang dokter dan perawatnya mendapat perlakukan tidak mengenakan dari masyarakat dengan cara diusir dari kosan yang di sewanya.
Penyebabnya adalah karena kedua petugas medis ini diduga kuat sebagai pihak yang telah dan sedang merawat pasien-pasien positip terinfeksi virus corona (covid-19).
Atas dasar itu, masyarakat di tempat kosan itu khawatir kalau kedua petugas medis tersebut terpapar dan menularkannya terhadap lingkungan sekitar.
Sungguh warta yang sangat memprihatinkan. Padahal, kedua petugas medis dan siapapun yang bekerja di rumah sakit adalah para pejuang yang berada di garda terdepan dalam menolong masyarakat. Terutama di saat situasi saat ini, keberadaan para petugas medis ini sangat dibutuhkan.
Tapi apa lacur, stigma negatif telah terlanjur merasuki masyarakat sehingga nalar dan akal sehatnya seolah tidak bisa bekerja dengan baik. Bukannya memberi apresiasi, malah justru memperlakukannya dengan cara-cara tudak beprikemanusiaan.
Betul, masyarakat boleh saja cemas dan ketakutan. Betapapun, wabah pandemi virus covid-19 ini sangat ganas dan mematikan sehingga mengakibatkan tekanan luar biasa terhadap fsikologis seseorang.
Terlebih sebelumnya tersiar kabar bahwa ada beberapa tenaga media yang sudah dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Bahkan diantaranya ada yang meninggal dunia.
Namun, bukan berarti rasa cemas tersebut boleh diungkapkan dengan cara-cara kasar seperti yang dialami kedua petugas medis dari Rumah Sakit Persahabatan itu. Tentunya ada cara lain yang jauh lebih berprikemanusiaan.
Nah, terkait dengan adanya peristiwa tersebut, rupanya sampai juga kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Maka dengan segala kewenangan yang dimilikinya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini tergerak untuk membantu para tenaga medis yang khawatir pulang ke rumahnya masing-masing.
Bantuan dimaksud adalah dengan cara mengubah tiga hotel milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jaktour sebagai tempat tinggal sementara para tenaga medis.
Dilansir Kompas.com, salah satu hotel yang disiapkan itu adalah Grand Cempaka.