SEJAK awal ditemukannya virus corona (covid-19) mendekati akhir bulan Desember 2019, di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Jumlah angka kematian yang disebabkan virus mencapai puluhan ribu jiwa yang tersebar di berbagai negara.
Ini artinya, virus yang statusnya sudah menjadi pandemi sejak WHO mengumumkannya pada 11 Maret 2020 lalu itu, baru sekitar tiga bulan saja telah mampu memporak porandakan sendi-sendi kehidupan di muka bumi dan berkontribusi luar biasa terhadap pengurangan populasi penduduk di dunia.
Dunia pernah dikejutkan dengan wabah virus SARS, Mers, ebola dan flu burung. Semuanya adalah virus-virus berbahaya dan mematikan, tapi sejujurnya dampak yang dirasakan tidak sedahsyat virus corona.
Ya, dampak masifnya virus corona banyak kota di negara-negara lain seolah menjelma jadi "kota hantu".Â
Karena para penghuni atau penduduk di kota-kota tersebut harus dan terpaksa berdiam diri di rumahnya masing-masing karena aturan lockdown yang dibuat oleh negaranya.
Semua itu guna menghindari dan menekan penyebaran virus covid-19 ini jangan sampai makin merajalela. Sebab jika tetap dibiarkan, tidak terbayang akan berapa banyak lagi korban-korban berjatuhan diakibatkan oleh virus ini.
Sejauh ini, Italia tercatat sebagai negara yang paling banyak korban jiwanya. Hingga Minggu (22/3/20) jumlah angka kematian di Negeri Pizza itu menembus angka 4.825 jiwa atau 9 % dari jumlah kasusnya yang mencapai 53.578. (Viva.com).
Jumlah ini bahkan melebihi angka kematian di Negeri Tirai Bambu yang menjadi sumber atau pusat sebaran virus covid-19, yakni di Wilayah Wuhan, Provinsi Hubei.
Seperti dilansir Viva.com, di China sendiri angka kematiannya mengapai 3.255 orang dari 81.008 kasus. Atau porsentase kematiannya hanya 4 %.
Lantas, bagaimana dengan Indonesia yang juga sama-sama menjadi salah satu negara yang terdampak dari keganasan virus corona?
Hingga Minggu (22/3/20), menurut rilis data pemerintah yang diumumkan Juru Bicara khusus penanganan virus corona, Achmad Yurianto, jumlah kasus yang positif terinfeksi virus ini mencapai 514 jiwa dengan jumlah kematian mencapai 48 orang.