PENYEBARAN wabah virus corona (covid-19) memang tidak pilih-pilih mangsa. Jangankan orang-orang yang jarang berolah raga, seorang atlit sekalipun yang cenderung berpola hidup sehat dan olahraga secara teratur tidak luput dari serangan virus asal Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Penyebarannya yang begitu masiv dan tidak menyerang dalam satu wilayah menjadikan organisasi kesehatan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) WHO, menyatakan bahwa virus corona bukan lagi virus yang berkategori endemi, melainkan sudah pandemi. Sebab, penyebarannya sudah meluas ke berbagai negara dengan jarak ribuan kilo meter.
Hingga hari ini, Jumat (13/3/2020) penyebaran virus corona telah menyebar ke ratusan negara di dunia termasuk Indonesia.
Entah sampai kapan virus corona ini akan bisa ditemukan anti virus mujarab dan secepatnya dimusnahkan.
Yang jelas, dampak dari merajalelanya penyebaran virus corona telah sangat mengganggu sendi-sendi kehidupan di muka bumi.Â
Sejumlah aktifitas ekonomi, budaya bahkan olahraga pun terpaksa ditunda dan dihentikan.
Khusus dalam cabang olahraga sepakbola. Sejumlah liga-liga top eropa terpaksa harus menghentikan sementara aktifitas kompetisi domestiknya. Ini dilakukan demi mencegah dan menangkal oenyebaran virus corona lebih parah lagi.
Otoritas sepak bola Italia sudah lebih dulu menghentikan sementara kompetisi Liga Serie-A Italia sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Bahkan, ada kemungkinan kompetisi liga sepak bola yang pernah dianggap sebagai liga terbaik di dunia pada dekade 90-an langsung dihentikan, jika penyebaran virus corona terus merajalela.
Menyusul Italia, otoritas La Liga Spanyol pun menghentikan sementara kompetisi liga sepak bola domestik, dari mulai liga profesional, hingga amatir.Â
Sementara ini otoritas sepak bola Spanyol baru memutuskan seluruh pertandingan ditunda selama dua pekan ke depan atau hingga 3 April bulan depan.