WAKIL Presiden Republik Indonesia, K. H. Ma'ruf Amin sudah tidak bisa diragukan lagi katasitasnya sebagai seorang tokoh sepuh tanah air dan tokoh ulama.
Sejatinya sebagai seorang tokoh yang dituakan baik dalam tatanan bernegara maupun dalam konteks agama, Ma'ruf mampu menjadi sosok yang mampu menentramkan jiwa warga negara Indonesia, baik yang ada di dalam negeri maupun luar negeri.Â
Apalagi ketokohannya tersebut saat ini dilabeli jabatan lain, yakni sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
Ya, sejatinya memang Ma'ruf Amin harus bisa jadi panutan bagi pemimpin negeri dan masyarakat di tanah air. Bahkan seyogyanya Ma'ruf juga mampu mengedepankan sikap seorang negarawan yang memiliki pandangan luas, strategis sekaligus jitu. Sayang, peran mulia tersebut belum sepenuhnya bisa dilakoni Ma'ruf dengan baik.
Pasalnya, dalam beberapa waktu terakhir, khususnya saat Negara Indonesia dan beberapa negara lainnya tengah berjuang dalam "memerangi" penyebaran wabah virus corona, pria kelahiran 11 Maret 1943 ini justru "doyan" melontarkan petnyataan-pernyataan di depan publik yang berbau kontroversi.
Betapa tidak, belum lama ini seperti dilansir CNN Indonesia, pernyataan Ma'ruf Amin membuat masyarakat tanah air kaget, saat dirinya menyebut bakal memberlakukan sertifikat bebas virus corona bagi siapa saja baik itu warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA) yang baru tiba dari luar negeri.
Alasan Ma'ruf dengan pernyataannya ini adalah sebagai bagian dari upaya pencegahan penyebaran wabah virus corona. Selain tentunya pencegahan lain yang telah dilakukan sebelumnya, yaitu pengawasan pada pintu-pintu masuk jalur darat, laut dan udara.
Sontak, apa yang diungkapkan orang nomor dua di negeri ini memantik respon tak sedap dari sejumlah kalangan.
Mereka menilai gagasan yang dilontarkan Ma'ruf akan lebih mempersulit keadaan. Apalagi ditambah dengan adanya kepanikan publik setelah mengetahui bahwa wabah virus yang asalnya ditemukan di Wuhan, Provinsi Hubei, China ini pada Desember 2019 ini telah tiba di tanah air.
Seperti diketahui, paska adanya pengumuman Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahwa ada dua WNI asal Kota Depok, Jawa Barat terkomfirmasi positif terinfeksi virus corona, Senin (2/3/2020) lalu, membuat masyarakat tanah air khususnya daerah Jakarta dan sekitarnya dilanda kepanikan luar biasa.
Salah satu bukti sahih, seperti ramai menghiasi beragam media massa, baik cetak, online ataupun layar kaca, terjadi panic buying atau pembelian barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari serta barang-barang lain yang dianggap bisa mencegah penularan virus corona semacam masker, sabun antiseptik secara membabi buta.