Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Duh, Jakarta Banjir Lagi, Gimana Pak Anies?

25 Februari 2020   21:10 Diperbarui: 25 Februari 2020   23:02 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BANJIR ... Banjir dan banjir itulah fenomena yang sudah tidak bisa disangkal lagi terjadi di DKI Jakarta saat ini.

Memang banjir yang terjadi di ibu kota negara ini bukan hal baru terjadi, melainkan seolah telah menjadi "budaya" bahkan agenda rutin tahunan. Atau, lebih tepatnya, setiap kali musim penghujan, saat itu pula banjir datang untuk menggenangi setiap titik lokasi yang ada di Jakarta.

Awal tahun 2020 ini saja, banjir sudah berapa kali terjadi. Namun, dari sekian kali banjir melanda, tentunya banjir yang terjadi pada awal tahun barulah bisa jadi paling parah.

Curah hujan ekstrem yang terjadi saat itu membuat hampir seluruh lokasi di provinsi yang di gubernuri Anies Baswedan tersebut dikepung banjir.

Entah berapa nilai pasti kerugian materi yang diakibatkan banjir di DKI Jakarta dan sekitarnya pada awal tahun baru 2020 tersebut.

Namun, setidaknya seperti dilansir BBC.com, peneliti di Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yushistira menilai bahwa estimasi kerugian melebihi Rp. 10 triliun.

Dampak dari besarnya banjir awal tahun baru 2020 di Jakarta dan sekitarnya tidak saja menanggung kerugian berupa materi, tapi mengakibatkan ratusan ribu penduduk harus dieavakuasi dan diungsikan. Sementara puluhan jiwa meninggal dunia.

Situasi sulit akibat banjir besar waktu itu juga sempat terjadi silang pendapat antara tiga pejabat publik, yakni Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan "melawan" Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimujono.

Gara-garanya satu, tentang penyebab terjadinya banjir. Presiden Jokowi dan Basuki menilai bahwa penyebab banjir adalah tersendatnya proses pelaksanaan normalisasi di sejumlah sungai. Hal itu dibantah Anies.

Dengan kepandaian bermain katanya, Anies membantah. Menurutnya banjir diakibatkan curah hujan yang sangat ekstreem dan kiriman air dari Bogor.

Beruntung ketegangan diantara ketiganya tidak berlarut-larut. Mereka kembali fokus pada penanganan korban bencana banjir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun