PADA awal tahun baru lalu, banjir mngepung wilayah Jakarta dan sekitarnya. Banjir sendiri terjadi karena guyuran curah hujan ekstreem yang terjadi sehari sebelum tahun baru, Selasa 31 Desember 2019 hingga Rabu pagi, (01/01/2019).
Akibatnya, menurut data teranyar yang dikeluarkan Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) hingga pukul 10.00 WIB, korban meninggal mencapai 53 orang dan satu orang dinyatakan hilang. Sedangkan jumlah pengungsi akibat banjir dan longsor yang menerjang 103 kecamatan dan 277 kelurahan di Jakarta, Banten dan Jawa Barat sebanyak 1733.064 orang.
Tidak hanya masyarakat biasa yang kena imbas dari kepungan banjir tersebut,. Ramai diberitakan lewat media maisnstream, media daring ataupun media sosial, sejumlah artis dan publik figur pun tak luput menjadi korban banjir.
Padahal, rumah atau hunian mereka tentunya berada di pemukiman elite yang jauh dari bantaran sungai. Ketika akhirnya mereka juga tak luput terkena genangan banjir, menandakan bahwa bencana alam yang seolah telah menjadi agenda rutin di Jakarta ini cukup besar dan meluas kemana-mana.
Atau bisa jadi, ketika membangun atau membeli perumahan dimaksud, mereka kurang memperhatikan detil tentang wilayah dan perumahan tersebut. Rawan banjir atau tidak.
Sampai saat ini, pemerintah masih kebingungan bagaimana cara penanganan banjir yang kerap kali terjadi di ibu kota. Ini berarti, jika mengandalkan pemerintah mampu mengatasi banjir dalam waktu cepat, rasanya mustahil.
Untuk itu ada baiknya, kita sendiri yang berinisiatip membangun rumah yang bisa bebas dari ancaman banjir. Bagaimana caranya?
Menurut pengamat properti dari Savills Indonesia, Anton Sitorus, ada sejumlah hal yang harus diperhatikan dalam memilih hunian agar tidak rawan banjir.
Yang bisa dilakukan para pencari rumah, menurut Anton adalah melakukan riset sebanyak-banyaknya mengenai rumah yang hendak dibeli. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui apakah lokasi rumah bebas banjir atau tidak.
"Jadi dipelajari daerah-daerah mana yang rawan banjir, kalau hujan besar airnya susah surut. Itu mesti kumpulkan informasi. Kemudian disesuaikan dengan kebutuhannya dia. Kalau dia ingin lokasi di mana, ya itu disesuaikan terhadap kondisi rawan banjir atau tidaknya," jelasnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!