Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Andi Arief Sebut Partai Gelora sebagai Partai Gelanggang Orang Rapuh

15 November 2019   20:18 Diperbarui: 15 November 2019   22:08 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Detiknews.com

WAKIL Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Andi Arief kembali membuat kuping orang lain merah lewat pernyataan-pernyataannya yang menohok. Kali ini yang dia sindir adalah partai anyar besutan Anis Matta dan Fahri Hamzah, yaitu Partai Gelora.

Seperti dilansir dari TEMPO.co, Andi menyebut bahwa partai Gelora sebagai Partai Gelanggang Orang Rapuh. Sebab, partai baru itu akan merekrut anggota dari partai lain, salah satunya politikus asal Demokrat, Deddy Mizwar.

Andi mengatakan, dirinya tidak bermaksud memerangi Partai Gelora secara personal, melainkan menantang cara berfikir merekrut dan membajak kader.

"Mana mungkin ada arah baru dengan orang lama yang tanpa loyalitas seperti Deddy Mizwar," ujar Andi.

Belum jelas, bagaimana sikap partai Gelora dengan pernyataan Andi ini. Bukan maksud mendahului, penulis yakin bahwa pernyataan pria yang pernah terjerat kasus narkoba ini akan dibantah keras oleh Wakil Ketua Umum partai Gelora, Fahri Hamzah. Bahkan, bukan tidak mungkin, akan menyerang balik. Kita tunggu saja!.

Namun yang pasti pernyataan Andi Arief memang kerap kali membikin panas kuping yang diserangnya dan cenderung membuat gaduh. Sebelum membuat membuat pernyataan tentang partai Gelora. Belum lama ini, Andi juga membuat pernyataan tentang tidak dipilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi salah satu menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM). 

Menurut pria kelahiran Bandar Lampung ini, AHY gagal jadi menteri karena masih dendamnya Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri terhadap Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang merupakan ayahnya AHY.

Itu pernyataan Andi yang terbaru sebelum menyindir partai Gelora. Jauh sebelumnya, ada beberapa pernyataan Andi juga yang sempat membuat gaduh tanah air. Baik secara langsung maupun lewat cuitan-cuitan di akun twitter pribadinya.

Seingat penulis ada beberapa pernyataan Andi yang paling kontroversi dan menghebohkan. Sebut saja Andi pernah menyebut Prabowo sebagai Jendral kardus karena memilih Sandiaga Uno sebagai pasangannya pada Pilpres 2019 lalu. Tak hanya itu, Andi juga menuding Sandiaga Uno telah memberi mahar masing-masing Rp. 500 milyar pada PKS dan Gerindra untuk memilihnya sebagai pemdamping Prabowo Subianto.

Selanjutnya ada lagi cuitan Andi tentang adanya tujuh kontainer berisi surat suara yang telah dicoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Terakhir, yang penulis ingat adalah permintaannya pada Presiden Jokowi untuk mendonorkan matanya pada Novel Baswedan. Pernyataan ini, sebagai bentuk kritik Andi tentang lambatnya penanganan kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut.

Itulah diantara sekian banyak pernyataan-pernyataan kontroversi Andi Arief yang masih penulis ingat. Entah apa lagi kedepannya yang bakal dia ungkapkan. Karena, melihat dari kebiasaannya tersebut, Andi memang seolah tidak ada bosan-bosannya membuat gaduh tanah air maupun jagat perpolitikan bangsa ini.

Perseteruan PKS Dengan Gelora
Kembali menyikapi, pernyataan Andi Arief tentang partai Gelora yang dianggapnya sebagai Gelanggang Orang Rapuh memang menarik kita cermati.

Sebagaimana diketahui, partai yang didirikan pada 28 0ktober 2019 ini adalah partai yang pengurusnya dianggap sebagai barisan sakit hati (BSH) dari PKS. Wajar, karena di partai ini ada figur-figur penting mantan kader PKS. Sebut saja Anis Matta yang kini menjabat Ketua Umumnnya dan Fahri Hamzah yang dipercaya jadi Wakil Ketua Umum.

Karena status Anis dan Fahri mantan PKS lah, belakangan diisukan bahwa kader-kader PKS yang seidielogi dengan keduanya akan exvansi ke partai Gelora. Hal ini sedikitnya membuat para petinggi PKS gerah. Bahkan mantan Presiden PKS, Tifatul sembiring sempat mengeluarkan pernyataannya.

Seperti dilansir Detiknews.com, Tifatul meminta partai Gelora tidak mengacak-ngacak kader PKS.

"Bagi saya kalau mereka buat partai baru ya monggo. Tapi jangan ngacak-ngacak lagi di sini," ujar Tifatul di sela-sela Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (14/11/2019).

Tifatul mengatakan setiap kader mempunyai hak masing-masing. Namun jangan sampai ada di antara kader yang mendua.

"Kita lihat saja nanti, cuman kami harapkan jangan sampai, bagi saya pilihan bebas tapi kalau sudah memilih silakan keluar dari PKS. Jangan istilahnya mendua itu. Terus merekrut kader-kader di dalam," kata dia.

Menarik memang perseteruan kedua partai ini. Yang satu ingin mencoba mempertahankan eksistensi partainya. Apalagi saat ini PKS berada di luar pemerintahan sebagai opisisi yang sudah barang tentu membutuhkan soliditas dari seluruh kadernya. Sementara di sisi lain, partai Gelora yang masih baru juga butuh pengakuan dan kekuatan agar partainya bisa lebih maju dan berkembang. Untuk itu, mereka pastinya butuh kader partai yang mumpuni dan sudah berpengalaman di partai politik.

Tentunya,  dalam politik sah-sah saja jika partai Gelora mencoba merekrut pengikutnya yang ada di PKS maupun "membujuk" kader partai lainnya. Mereka pasti telah belajar dari pengalaman  partai baru lainnya yang gagal masuk parlemen pusat karena gagal memenuhi ambang batas parlemen (parliamentary threshold), seperti PSI, Partai Berkarya maupun PKPI.

Wassalam..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun