NAMA Basuki Tjahaya Purnama kembali menjadi bahan perbincangan banyak pihak dalam dua hari belakangan. Ini tak lepas dari buntut bertemunya mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).
Keyakinan banyak pihak pun langsung bermunculan, bahwa Ahok digadang-gadang akan ditunjuk menjadi salah seorang Direktur Utama (Dirut) di salah satu perusahaan milik negara tersebut.
Belum jelas perusahaan BUMN mana yang akan diduduki oleh mantan Bupati Belitung Timur ini. Namun setidaknya menurut bocoran dan bahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Ruhut Binsar Panjaitan pun mengatakan, Ahok akan menduduki jabatan Dirut BUMN bidang energi.
Banyak pihak yang mendukung ditunjuknya Ahok untuk mengurusi salah satu perusahaan milik negara tersebut. Hal itu karena kredibilitas dan ketegasannya dalam memimpin sudah teruji waktu menjabat Gubernur DKI. Dia tidak pernah kenal kompromi dengan bawahannya jika ditemukan kejanggalan atau tidak sesuai dengan pakem kerja yang sudah ditentukan.
Karena gaya kepemimpinan yang tegas dan tak kenal kompromi inilah, makanya tak jarang kalau Ahok disebut seorang pemimpin yang sedikit "gila". Tentunya, kata gila di sini adalah gila yang positif. Kepemimpinan gila semata-mata demi perubahan yang lebih baik.
Namun rupanya, selain banyak yang mengapresiasi atas ditunjuknya Ahok jadi salah satu boss di perusahaan milik negara. Tak sedikit pula pihak-pihak yang menentangnya dengan beragam alasan. Salah satunya datang dari Persaudaraan Alumni (PA) 212. Sebagaimana diketahui, PA 212 ini adalah pihak yang memang sejak Ahok memimpin Jakarta telah begitu kuat menentangnya.
Arus penentangan terhadap Ahok tersebut semakin menguat, setelah Ahok dituduh telah melecehkan agama terkait pernyataannya tentang surat Al-Maidah ayat 51.
Dilansir dari Detiknews.com, Ketua Umum PA 212 Slamer Ma'arif menilai Ahok kurang tepat memimpin BUMN. Hal ini karena rekam jejak Ahok kurang baik dan berperangai buruk.
"Apa di Indonesia nggak ada lagi orang yang track recordnya baik, sopan, tidak kasar," tegas Slamet kepada detikcom lewat pesan singkat, Kamis (14/11/2019).
Slamet mengingatkan kepada pemerintah agar berhati-hati. Menurutnya jangan sampai penunjukan Ahok menyakiti perasaan umat Islam.
Slamet sendiri mengungkapkan pihaknya akan mengawasi gerak-gerik Ahok apabila benar ditunjuk jadi bos BUMN. "Kita awasi," tutupnya.