Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aksara Tanpa Kata

5 November 2019   20:45 Diperbarui: 5 November 2019   21:00 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Larik aksara masih enggan kugoreskan pada secarik kertas putih
Bukannya malas, tapi kata yang ingin kucipta masih terus mencari makna
Makna tentang jiwa, makna tentang kita yang selalu dirundung tanya
Kapan bahagia dan sejahtera yang dititipkan lewat narasi itu tiba

Kadang aksara tak butuh jadi pemanis kata, yang hanya membuat kita terpana
Lalu lupa, dan menyeret kita ke lembah sengsara
Aksara hanya ingin menembus ruang waktu dan menjadi makna
Ya, bermakna bagi jiwa, bagi kita agar mampu berguna bagi sesama

Aksara, kau memang ditakdirkan menjadi sekumpulan kata
Meski kadang tanpa makna, aksara terus berkuasa atas segala isi dunia
Tapi percayalah, aksara yang ingin kugores pada secarik kertas putih ini
Menjadi kata yang keluar dari isi jiwa, lalu biarlah nanti menemui takdirnya.

Sumedang, 05 November 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun