Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Sah Jadi Kapolri, Beranikah Komjen Idham Azis Ungkap Tuntas Kasus Novel?

31 Oktober 2019   19:54 Diperbarui: 31 Oktober 2019   20:03 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan, seperti dilansir dari Kompas.com, pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto berpandangan bahwa Jokowi sedang menjaga nama baik Tito dari ketidak berhasilannya mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Mangkraknya kasus Novel memang cukup aneh. Fihak kepolisian yang biasanya cekatan dan cepat menyeelesaikan kasus-kasus kriminal bahkan terorisme sekalipun, mendadak rontok taringnya ketika dihadapkan pada kasus penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan.

Akhirnya berbagai spekulasi pun mencuat. Kasus Novel ini bukan dilakukan oleh orang-orang sembarangan. Tapi dilakukan oleh orang-orang peofesional, yang dibelakangnya adalah orang besar atau berpengaruh di negeri ini.

Spekulasi ini muncul, setelah TPGF menyebut, bahwa kasus tersebut ada kaitannya dengan enam kasus besar yang sedang ditangani Novel. Sebut saja, salah satunya adalah kasus e-KTP. Bahkan, belakangan muncul lagi tentang kasus "buku merah".

Pertanyaannya, beranikah Kapolri yang baru, Komjen Idham Azis mengungkap kasus ini. Bagaimanapun, salah satu tolak ujur keberhasilan Idham Azis sebagai Kapolri menurut penulis dan mungkin beberapa kalangan masyarakat lainnya, boleh jadi adalah pengungkapan kasus Novel hingga tuntas.

Namun, rasanya penulis pesimis, Kapolri baru mampu dan berani mengungkap kasus Novel. Sebagai salah satu acuannya adalah Idham adalah Ketua Tim TPGF sewaktu masih menjabat Kapolda Metro Jaya. Hasilnya sudah diketahui bersama, masih belum jelas

Namun, dalam hal ini penulis akan berbaik sangka. Mungkin saja ketidak berhasilan Idham waktu itu karena posisinya masih sebagai bawahan Kapolri. Mudah-mudahan sekarang setelah dia mempunyai kewengan penuh, mampu menjalankan tugas pengungkapan kasus Novel dengan baik. Sehingga pelaku dan aktor intelektualnya segera bisa ditangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum yang berlaku.

Sumber :CNN Indonesia
Sumber :CNN Indonesia
Akhir kata, selamat pak Kapori, selamat bertugas dan amanah!

Terimakasih dan salam hormat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun