Senja telah lama beranjak pergi, seiring jelaga menjemput malam. Perlahan namun pasti, kulabuhkan rasa rindu ini pada sunyi, pada nyanyian jangkrik yang iramanya tak beraturan
Setiap detik, degup di nadiku adalah namamu. Di dermaga hatimulah rasa ini bersandar, sambil menggamit malam yang sedang menanti hadirnya dekapan rembulan.
Wahai jiwa...! Aku di sini memuja bayangmu sambil mengalunkan rindu yang resah. Malam terasa begitu panjang waktu berjalan, menanti hadirmu memeluk rinduku.
Sumedang, 24 Oktober 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H