Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cerita Lalu

20 Oktober 2019   07:20 Diperbarui: 20 Oktober 2019   07:28 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam keheningan pagi, kucoba memahami makna yang terpendam dalam hati. Bahwa diri bukanlah siapa-siapa, hanya seorang manusia biasa yang tengah mencoba taklukan dunia.

Dalam keheningan pagi, khayalku menerobos lorong waktu, mengingat cerita lalu dan menelusuri noda hitam yang selama ini bersemayam dalam dinding hati. Belum mampu ku usir meski diri tak lagi menghendaki.

Dalam keheningan pagi, ku termenung mengingat kakhilafanku yang tak terhitung. Wajah kian merenta, berjuta noda dan dosa membalut kisah masa lalu. Ah, ingin rasanya ku putar waktu, agar diri tak terus terjebak pilu.

Dalam keheningan pagi, dengan penuh pengharapan jiwa kucoba panjatkan do'a. Sang batara surya berikanlah sebuah cerita hampa yang tersisa. Sang batara surya, berikanlah cahaya, agar jiwa tak lagi terjebak rayuan palsu dunia.

Sumedang, 20 Oktober 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun