Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Izinkan Aku Mencumbu Malam

24 September 2019   23:43 Diperbarui: 25 September 2019   17:47 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku di sini, termangu dalam sepi, berharap mampu bercengkrama dengan malam

Lalu, mengizinkan dinginnya desir angin menusuk tulang

Biarlah raga ini terbelenggu gigil, sejenak melupa dengan gelisahnya rasa
Bahwa, rindu di hati tak pernah mati

Aku di sini, diam terpaku, merasakan sejuk menyelimuti tubuh
Tetesan hujan tadi sore mengoyak pilu diri
Bahwa rindu enggan mengerti, tubuh ini tak mampu mencipta hangat
Terjebak pada ilusi, raga melemah lelah. Terjatuh, tersungkur pada gelora sukma

Aku di sini, angin malam mencumbu kulit hingga ke tulang
Kulihat bulan dan bintang saling menatap penuh makna dan cerita
Ingin rasanya aku menari di puncak langit, lalu mencuri cerita mereka
Dan kujadikan puisi untuk si pujaan hati yang jauh di sana...

Sumedang, 24 September 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun