Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Ujung Sepi

17 September 2019   23:31 Diperbarui: 18 September 2019   18:19 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi dari cerpen Kekasihku, Penyair Itu (Kompas/Cahyo Heryunanto)

Malam ini, rasanya dinding kamarku tak lagi mau menyapa
Akan apa yang aku lakukan hari ini..
Mengapa? ah entahlah. Dinding kamar
malah memejamkan mukanya

Rupanya muak menatap mukaku
yang kusut dihantui rasa gelisah diri

Malam ini, aku kembali hanya berdiam diri di ujung sepi
Tak ada lagi romansa cicak yang dengan sengaja bercinta depan mataku
Tak ada lagi suara jangkrik memainkan irama merdu bangkitkan syahwat ilusi
Ya... malam ini, aku hanya bisa bergumul dengan pekat malam di ujung sepi...

Di ujung sepi, aku terus menyiksa diri
Dengan segala cambukan rasa diamuk rindu
Dengan segala tamparan kenangan dibekap cinta
Ah... luka ini makin menganga dibalut rindu tak bertepi

Di ujung sepi, aku sendiri...
Menatap wajahmu dengan ilusi...

Sumedang, 17 September 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun