Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Apa Kabar Bulutangkis Kita?

9 September 2019   18:41 Diperbarui: 9 September 2019   19:18 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tionghoa INFO-Liem Swie King

Sementara untuk sektor tunggal putri, ganda putri dan tunggal putra saat ini nyaris minim prestasi. Terakhir untuk pemain tunggal yang sangat disegani pemain lawan adalah Taufik Hidayat. Selebihnya prestasi sektor ini masih angin-anginan. Jonathan Christi (Jojo) yang sempat membawa harum nama Indonesia dengan meraih emas Asian Games, kini belum lagi mampu menyabet gelar juara. Begitupun dengam Sinasuka Ginting yang sukses meraih juara Chinese Open, sepertinya kembali sulit bersaing dengan tunggal putra dari negara lain. Khususnya negara Tiongkok.

Penulis kira, jebloknya pretasi bulu tangkis di negara kita harus menjadi perhatian serius pemerintah lewat Kemenpora dan PBSI sebagai wadah yang menaunginya. Sistem pembinaan dini serta dilibatkan dalam berbagai kompetisi dirasa perlu untuk lebih meningkatkan skill dan mental pemain. Sebab penulis kira faktor mental saat ini menjadi penyakit serius para pendekar Cipayung. Lantaran, penulis lihat secara kemampuan tekhnis, para pemain kita sebenarnya tidak terlalu jauh ketinggalan.

Audisi PB Djarum Dihentikan
Ditengah merosotnya prestasi bulutangkis nasional, tiba-tiba PB Djarum akan menghentikan audisi umum beasiswa bulutangkis pada tahun 2020. Hal ini lantaran ada tudingan eksploitasi anak untuk mempromosikan produk Djarum dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). 

Jika ini benar-benar terjadi, berarti suatu ancaman besar bagi dunia bulutangkis di masa yang akan datang. Bagaimanapun, audisi beasiswa yang dilaksanakan PB Djarum sejak tahun 2006 ini adalah kawah candradimuka dan penghasil bibit-bibit potensial atlit bulutangkis nasional. Logikanya, jika sekarang saja prestasi bulutangkis kita masih kurang menggembirakan, bagaimana jadinya jika pemasok mayoritas pemain-pemain potensial nasional ini dihentikan. 

Tentunya tak berlebihan jika ini menjadi awal kehancuran dunia bulutangkis kita. Di saat negara-negara lain yang asalnya negara semenjana dalam dunia bukutangkis terus menggeliat hingga peta kekuatan dunia lebih merata. Negara kita justeru berjalan mundur. Pemerintah harus bergerak cepat untuk menyelesaikan konflik yang terjadi antara KPAI dengan PB Djarum. Jangan sampai konflik ini jadi blunder dan merugikan kita semua. 

Bola.com-Ricki Subagja/Rexi Mainaki
Bola.com-Ricki Subagja/Rexi Mainaki
yonex.com -Taupik Hidayat
yonex.com -Taupik Hidayat
Penulis kira, PB Djarum maupun KPAI tidak ingin jika prestasi bulutangkis kita terus merosot prestasinya. Jadi lebih baik kompromikan baik-baik dan cari jalan keluarnya. Tentu semua itu harus dengan campur tangan pemerintah. Akhir kata, semoga konflik ini bukan menjadi awal kehancuran bulutangkis kita. Maju terus, rebut kembali supremasi tertinggi kelompok beregu ke bumi pertiwi. Rajut prestasi sebanyak mungkin bagi kejuaraan sektor perorangan. Jayalah Indonesia...!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun