Setelah takluk dari Malaysia dengan skor tipis 2-3, pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G, Zona Asia, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis, (5/9/19), timnas senior kembali harus dihadapkan lawan berat.Â
Bahkan bisa dikatakan lebih berat dari Harimau Malaya, yakni, raja sepak bola Asia Tenggara, Thailand. Menilik head to head kedua tim, Timnas senior lebih sering kalah.Â
Negara yang sudah mengemas lima kali juara AFF ini sering kali unggul atas Garuda pada beberapa kali kesempatan. Wajar, jika pada pertandingan yang akan berlangsung, Selasa (10/9/2019) di SUGBK. Beberapa pengamat sepak bola nasional tidak ada yang berani mengunggulkan Timnas, meski main di kandang sendiri.
Namun begitu, dua pemain nasional yang merumput di liga Thailand, Yanto Basna (Sukhothai FC) dan Victor Igbonefo (PTT Rayong) diharapkan bisa memberi masukan positif tentang peta kekuatan dan kelemahan lawan.
Seperti dilansir Goal.com, pelatih Timnas, Simon McMenemy, mengaku telah mendapatkan informasi yang cukup bermanfaat dari dua pemain tersebut (Basna dan Igbonefo).Â
Informasi yang diberikan kedua pemain itu menurutnya akan dijadikan dasar dalam meracik strategi yang tepat agar bisa menanggulangi keganasan Thailand.Â
Selain itu, masih dikatakan Simon, kekuatan Thailand yang masih belum padu di bawah racikan pelatih baru asal Jepang, Akira Nishino juga bisa dijadikan keuntungan bagi Timnas untuk meraih kemenangan perdana.
Minimalisasi Kesalahan
Menilik hasil mengecewakan lawan Malaysia Kamis (5/9/19) kemarin, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Simon McMenemy.Â
Pertama minimalisasi kesalahan-kesalahan yang terjadi di jantung pertahanan. Sektor ini masih sering meninggalkan celah, menjadikan tim lawan mendapatkan peluang untuk mengeksploitasinya. Jangan terlalu banyak memainkan bola di jantung pertahanan.Â
Akibatnya fatal jika terjadi kesalahan. Pemain Thailand yang skilfull dan cepat akan dengan mudah menusuk langsung ke jantung pertahanan dan membahayakan gawang yang dijaga Andritany Ardhiyasa.Â
Kedua, hindari kesalahan-kesalahan umpan yang tidak perlu. Para pemain Garuda sering tidak tenang dan terburu-buru melakukan umpan. Dampaknya, akurasi umpan sering salah dan bisa dipotong tim lawan.