Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bercumbu dengan Burung Hantu

8 September 2019   05:48 Diperbarui: 8 September 2019   06:45 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam minggu ini, entah yang ke berapa puluh kali, terjebak dalam hati merindu

Di saat perawan bujang bertaut rasa dalam satu dekapan hangat menggebu

Aku hanya bisa diam, di jembatan rasa yang tak mampu hantarkan langkah pada pelukmu

Ah aku malu pada burung hantu, kicauanya buatku mencekam dalam horror hati nan pilu

Malam minggu ini, jari jemari terasa ngilu tertusuk desiran bayu

Entah apa yang terjadi, obituari hati mengoyak pada jiwa yang hampa

Aku hanya bisa diam, di jembatan hati yang tak mampu hadirkan dia di pelukku

Ah aku malu pada burung hantu, matanya menatapku sendu, hadirkan cahaya mesra..
.
Malam minggu ini, ragaku membeku dihujami cumbu bayu, menusuku tak ragu

Mengapa dengan hati ini, lemah dijebak onak yang terus menancap di kepala

Aku hanya bisa diam, di jembatan cinta yang tak mampu berkunjung pada jiwa yang dicumbu rindu..

Ah aku malu, haruskah malam minggu ini bercumbu dengan burung hantu, hanya dia yang selalu ada..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun