Berjalan bak pragawan, lambaikan tangan penuh kharisma
Itulah kau..manusia yang mengaku abdi negara
Bayu enggan berdesir, sang surya memicingkan mata, saat kau datang ke tenggah-tengah massa
Mereka tahu, mulutmu penuh gula. Manis di lidah, lalu tumbuh sakit glukosa
Buat engkau para abdi negara, dengarkan jeritan anak bangsa
Yang bersusah payah biayai sekolah dan hidup bercumbu dengan sengsara
Sementara engkau lupa, mereka itu telah banyak berjasa
Saat engkau ajukan diri menaiki tahta lalu duduk sebagai penguasa
Buat abdi negara, buanglah gula di mulutmu
Jadikan rakyat jelata hidup sejahtera dengan kuasamu
Jadikan mereka hidup damai dengan kursi tahtamu
Dan...yakinlah jika itu terjadi, titahmu pasti digugu
Mulutmu penuh gula...
Lupa akan segala jasa kaum sengsara