Mohon tunggu...
Elang Maulana
Elang Maulana Mohon Tunggu... Petani - Petani
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hanya manusia biasa yang mencoba untuk bermanfaat, bagi diri dan orang lain..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Negeriku Tidak Mati

22 Agustus 2019   15:22 Diperbarui: 22 Agustus 2019   16:07 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wowaksinya.com

Negeri ku bukan Negeri mati..
Debu mengepul berpesta pora
Asap hitam pekat bersuka ria
Sesakan dada, pengapkan jiwa

Polusi..Jangan sesakan dada katulistiwa...!

Negeri ku tidak hendak mati..
Raung suara mesin pekakan telinga
Bergulat menerjang zaman

Hancurkan ketenangan massa
Polusi.. Jangan hancurkan bumi persada..!

Negeri ku bukan kota mati..
Mulutmu terus berbusa di atas mimbar

Bersuara manis racuni hati
Gaduh di atas, sengsara kami di bawah
Politisi.. Jangan racuni nusantara...!

Negeri ku tidak hendak mati..

Pesta pora dalam tahta, gaduhkan massa
Kuasamu alat penghancur asa
Porak porandakan ketenangan jiwa
Politisi..Jangan luluh lantakan Bhineka Tunggal Ika..!

Hey kau polusi...!
Hey kau politisi..!
Enyahlah dari Negeri kami
Kami ingin damai..Kami ingin tenang

Kami ingin sentosa..kami ingin bahagia
Negeriku bukan Negeri mati...
Negeriku tidak hendak mati..

Sumedang, 22 Agustus 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun