Ragamu kini hanya penghuni kotak berdebu
Tercampak pasrah pada kegelapan
Dilipat melipat diri dalam kesunyian
Hanya..
Kecoa busuk jadi rongrongan...
Tubuhmu kini rapuh dan lusuh
Tak lagi mampu  menerjang langit
Diam..diam dan terus diam.
Sebagai penunggu abadi kotak berbaur debu
Kumal, kotor, berdebu itulah dirimu
Namun.
Kau tetap jaya dan kebanggaanku
Kau selalu berkibar dalam jiwaku
Nyawa berkubang darah pun rela demi dirimu
Sumedang, 16 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H