Siang itu di suatu ruangan kelas psikologi Universitas Kenthir, tampak berapa mahasiswa sedang asik dengan kesibukan masing masing sambil menunggu dosen datang. Herry yang lagi bete berat hanya diam aja, rayuan Tyas untuk mengajak jalan nanti malam kagak digubrisnya. Bukan karena bete, tapi lantaran doi lagi kagak pegang duit. Wepe lagi asik baca buku tehnik hipnotis terbaru buat hipnotis sang istri agar tidak menyesal sudah menikah dengan dia. Mas Mus, mahasiswa senior diantara mereka tengah asik belajar psikologi.Dia memang tergila gila sama ilmu psikologi. Saking cintanya, Mas mus kagak lulus lulus dari kampus kenthir. Sibel, Hawa dan Youly asik liat 3gp dan sesekali mendesah hebat sedangkan Andee lagi sibuk merayu Alien di pojok kelas. Cuma Maskolis sama Gebe aja yang serius kuliah, dengan modal laptop pinjeman dan modem,mereka sibuk cari cara buka blokir nawala. Di luar kelas…tampak Fera yang sudah gila sedang menanti adam yang tak kunjung tiba. “Hari ini ada dosen baru ya?” tanya Sibel dengan muka mupeng sambil terus liat pilem. “Iya…mana langsung ujian lagi, eh..dosennya keren gak ya?” sahut Youly dengan muka mupeng juga. “Sompret..ada ujian lagi..mana belom belajar..alamat gak lulus neh” gerutu Herry. Tiba tiba, mereka serempak kembali ke tempat duduk masing masing saat mendengar langkah kaki akan memasuki kelas. Seorang lelaki tampan, berwibawa dan mempesona memasuki ruang kelas dengan membawa setumpuk buku. Lelaki tampan itu bernama Elang..(weits..jgn protes …suka2 gue nulis dong hehehe) menatap seluruh mahasiswa sambil bertanya “Beneran ini kelas psikologi?” setengah gak percaya karena melihat wajah mahasiswa yang menyedihkan. “Bener pak…dan selamat siang pak dosen” kata mereka serempak seperti anak SD menyambut guru. “wkwkw…gak usah formil gitu lah..ini kampus kenthir euy..gak usah pake pak..panggil Elang aja” “Ehm ..tapi pak…kan sudah aturan formilnya gitchu” sahut Sibel genit “Lepaskan aja aturan formil, semudah kalian melepas kolor di pagi hari.Dalam psikologi, bebaskanlah pikiran dan imajinasi.Di sini saya sama dengan kalian..jangan ada pembatas…so..nyantai aja” Kontan kelas menjadi riuh dan hangat.Mereka suka dengan dosen yang satu ini. Tak cuma tampan dan mempesona tetapi juga pintar, hangat dan akrab (sekali lagi…jangan protes kalimat ini hehe) “Psikologi dasar..apa beda antara gila dan kegilaan? tanya Elang santai “hahaha..pertanyaan mudah, gila dan kegilaan berbeda tipis..saking tipisnya,saya gak tau bedanya hehehe” ucap Gebe cengengesan. Yang lain sibuk berdiskusi, menyadari kalo mereka tuh gila karena menyukai kegilaan..tapi bedanya dimana dong. Saling tukar pikiran, saling ngocok serta saling crot diantara mereka. “Ok..agak sulit didefinisikan dengan kata tapi saya analogikan begini bro Elang, kegilaan itu seperti di dalam ruang kelas ini, sedangkan gila itu seperti gadis terus berada di luar kelas itu yang menanti adam dari kemaren.”sahut Wepe. “hmmm..okay…sekarang pertanyaan tentang Sex” lanjut Elang “wkwkwk asiiikkk” “mantrup” “lendir euy…croottt ah..ngocok” “sompret..daku suka neh” Berbagai macam komentar khas kenthir keluar dari mulut mereka dengan semangat. Kelas menjadi lebih aktif, seaktif tangan Andee pada Alien “Baiklah..pertanyaan mudah…mengapa pria disimbolkan dengan gambar panah sedangkan wanita dengan gambar plus?” pancing Elang membuka diskusi “wkwkw mudah tuh…pria disimbolkan dengan panah karena serupa dengan kelaminnya kecuali ada diantara kami yang disimbolkan dengan cicak dan kecambah” ujar Hawa yang suka betul urusan kelamin. “Cicak… Kecambah..apa maksudnya ?” tanya Elang “Itu masalah ukuran yang kecil…makanya dipakai simbol cicak dan kecambah” youly sambil tertawa. “ Hei…hei..Size doesn’t matter, jangan menghina atau mentertawakan..yang penting kan fungsi…ehm sebentar ya..saya mau ke toilet” kata Elang pamit sebentar “mau pipis ya” “boker atau onani kali” Elang tak menghiraukan dan segera berlari ke toilet. Di dalam toilet…Elang tertawa terbahak bahak membayangkan koq ada ukuran sekecil itu. Setelah kembali ke kelas, Elang meminta jawaban mengapa wanita disimbolkan dengan plus. “wah..susah Lang..setelah kami coba telusuri dengan membuka seluruh pakaian Sibel...gak ada satupun tanda yang menunjukan gambar plus” ucap Andee berkeringat. “Gue tau..dapet dari googling neh” ucap Maskolis selanjutnya ”mulut wanita ada dua…jika kita tarik garis horizontal dan vertikal pada mulut itu...maka akan didapatkan gambar plus hehehehe” “wkwkw..mantap..bagus…Sekarang, mana yang lebih tua usianya..mulut yang atas atau yang bawah?” tanya Elang kembali. “Buset dah…pegang aja belom pernah...gmn mau tau mana yang lebih tua” sahut Gebe komplain. “Gue tau …mulut yang bawah lebih tua” jawab Wepe “Alasannya?” “Mulut bawah sudah penuh dengan rambut sedangkan yang atas belum” “Setuju dengan Wepe…mulut bawah lebih tua umurnya” sahut Mas Mus “Alasannya?” tanya Elang kembali “Mulut atas masih ada gigi sedang yang bawah sudah ompong pertanda tua” “hmm..mantap…masuk logika juga” “Saya gak setuju !!! Mulut yang atas yang lebih tua” sahut Herry “Wah..ada pendapat beda rupanya…tolong alasannya” “Mulut yang atas, kalo minum sudah pake gelas tapi kalo mulut bawah masih pake dot hehehe” “wkwkw…mantap..poron. Ok guys…saya rasa cukup sudah saya disini” lanjut Elang “Tapi..jam mengajar masih lama…trus bagaimana neh nilai kami…lulus kan? tanya mereka kompak “Lulus…? Wkwkwkw….pale loe pada peyang…gue disini cuma pesuruh kampus buat bawain bukunya dosen baru..jadi..sorry aja ya..bukan tugas gue kasih nilai” ucap Elang lantas kaburrrrr. ****
BE CREATIVE OR DIE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H