Mohon tunggu...
Elang Langit
Elang Langit Mohon Tunggu... -

nakal...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepada Fida

4 Oktober 2012   17:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:15 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ini tentang rasa yang masih tersimpan
Tentang hati yang menyisakan ruang untukmu
Tentang cinta saat menemukan jalannya kembali.

Ah...begitu bodohnya aku
Terlalu larut dalam dukaku
Tanpa tahu, betapa kau terluka karena aku

Aku terlalu muda saat itu.
Lelaki kecil dengan segenggam asa.
Aku terlalu pengecut untuk memintamu mendampingi hidupku.
Aku merasa tak layak untuk wanita sehebat dirimu.
Lalu kau pun pergi tinggalkan aku dalam kerapuhan.
Dan asa itu perlahan terlepas dari genggaman

Tapi cinta harus diperjuangkan...Asa harus kembali digenggam.
Ketika aku merasa pantas untuk memilikimu
Ketika aku layak untuk mendapat cintamu
Aku mencarimu...
Dan...Kau sudah ada yang memiliki.

Rasa itu tak pernah hilang
Walau luka itu masih membekas
Walaupun kau  menghilang
Tapi aku tetap mencintaimu
Tetap mencarimu...untuk mengumpulkan seluruh bayanganmu
Untuk aku simpan di relung hati.
Dan kau tak pernah tahu tentang itu

Hari ini...
Aku menemukan dirimu kembali...dalam kesendirianmu.
Masih dengan hati untukku.
Hati yang kau jaga...dan tak pernah kau berikan ke orang lain.
Hati yang sebenarnya ingin aku miliki saat ini.

Cinta abadi adalah cinta yang tetap terjaga dalam hati.
Biarlah aku yang menjaga dalam mimpiku
Biarkan aku yang mengenang dalam anganku
Maaf,  aku kembali tak mampu memiliki hatimu sepenuhnya.
Karena akan ada hati lain yang akan terluka jika aku kembali padamu.

Maafkan aku atas lukamu
Lupakan cintaku untuk bahagiamu
Kenanglah aku dalam ketidaksempurnaanku
Sebagai lelaki kecil, rapuh nan pengecut
Jika itu bisa membuatmu melupakanku
Yang pasti...aku tetap mencintaimu
Kau adalah bagian terindah dalam kisahku.

Aku, dengan cinta yang tak sempat bertahta.
Elang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun